Parapuan.co - Banjir dan longsor telah melanda sejumlah daerah di Kota Serang, Banten, pada Selasa, (1/3/2022).
Sebanyak lima orang meninggal dunia dan menjadi korban jiwa akibat banjir dan longsor tersebut.
Adapun tiga dari korban meninggal itu hanyut terbawa arus, sementara satu orang tersengat aliran listrik, dan satu orang terdampak longsor.
Hal itu dikemukakan oleh Wali Kota Serang, Syafrudin, kepada wartawan.
"Ada lima orang yang meninggal," ujar Syafrudin sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Korban yang tersengat aliran listrik merupakan warga Kelapa Dua, Kecamatan Serang.
Sedangkan satu orang yang tertimbun tanah longsor adalah warga Angsoka, Kecamatan Kasemen.
Untuk tiga korban hanyut atas nama Farel warga Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan; Gusti warga Kota Baru, Kecamatan Serang; dan seorang warga bernama Adi.
Kata Syafrudin, curah hujan tinggi sejak Senin malam hingga Selasa siang menjadi penyebab banjir yang telah terjadi.
Baca Juga: Selain Survei Langsung, Ini 3 Tips Memilih Rumah agar Bebas Banjir
Curah hujan tinggi juga menyebabkan Kali Cibanten yang hilirnya di Kasemen meluap hingga merendam permukiman warga.
"Ada luapan dari Kali Cibanten akibat ada pendangkalan," ujar Syafrudin.
Selain itu, Syafrudin menduga adanya limpahan air dari Waduk Sindangheula yang sudah tidak bisa menampung debit air.
Kondisi tersebut menyebabkan banjir yang melanda 43 titik dan merendam ribuan rumah warga.
"Ternyata, tahun ini, bulan Maret ini, terjadi banjir yang tidak biasanya seperti tahun-tahun sebelumnya. Dulu banjir cuma 60 sentimeter, sekarang sampai 5 meter," kata Syafrudin.
Diberitakan oleh Tribunnews, terdapat 22 titik banjir yang melanda Kota Serang.
Lokasi paling parah berada di Perumahan Padma Raya, Kaujon, Kelurahan Serang dengan ketinggian air mencapai 5 meter.
"Data sementara banjir yang terjadi di Kota Serang semuanya ada 22 titik, termasuk yang saya lihat di daerah Kaujon," ujar Syafrudin.
Sampai saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang masih fokus melakukan pendataan dan evakuasi warga yang rumahnya terdampak.
Baca Juga: Waspada! Inilah 7 Macam Penyakit yang Rentan Menular setelah Banjir
Dia memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dan kini bantuan logistik untuk para korban akan segera disalurkan.
Pemkot Serang pun membuka posko pengungsian dilengkapi dapur umum dan posko kesehatan di sejumlah titik.
"Di Kecamatan Serang ada tiga posko, akan kita tambah lagi. Posko ada di SDN 7 ada di Gedung Juang. Semua kita siapkan termasuk pempers, makanan," ucap Syafrudin.
Berdasarkan data dari Polres Serang Kota, banjir terjadi di pemukiman warga di Lingkungan Legok, Cimuncang, Kebon Sawo, PerumahanTaman Widya Asri, Pasar Rau, Ciceri, Cinanggung, Domba Lepin/stasiun, Pekarungan Pasar Lama.
Kemudian banjir juga merendam pemukiman di lingkungan Benggala, Secang, Perum. BSD Taktakan, lingkungan Magersari, Perum Padma Raya Singandaru, Perum Citra Gading.
Selanjutnya di Perumahan Ranau Estate, Jalan Ki Ajurum Cipocok Jaya, Jalan Syech Nawawi Al bantani Cidadap (samping pom bensin) dan Jalan Jendral Sudirman Kemang depan KSB.
Banjir juga terjadi di Jalan Raya Cilegon tepatnya di depan taman Kopasus, di Jalan Lingkar Selatan di depan Perum Widya Asri.
(*)