Parapuan.co - Pendaki asal Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia karena mengalami hipotermia setelah terjebak hujan di Pos 4 Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (26/2/2022).
Pendaki bernama Yusuf (40) mengalami kedinginan dan kelelahan saat akan melanjutkan perjalanan ke puncak bersama rombongan.
"Karena terjebak hujan deras korban mengalami hipotermia di Pos 4 Gunung Lawu," kata Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto, mengutip Kompas.com.
Bahaya Hipotermia
Berkaca dari peristiwa tersebut, hipotermia adalah penurunan suhu tubuh akibat paparan suhu dingin yang terlalu lama.
Risiko paparan dingin meningkat saat bulan-bulan musim dingin tiba, pendakian gunung, dan berlayar di tengah laut.
Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35 derajat Celcius, padahal suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,5–37,3 derajat Celcius.
Selama terpapar suhu dingin, seseorang akan kehilangan panas tubuh hingga 90 persen yang keluar melalui kulit.
Kebingungan dan kelelahan dapat terjadi, yang menghambat kemampuan seseorang untuk memahami apa yang terjadi.
Baca Juga: Apa Itu Hipotermia, Risiko Kesehatan yang Mengancam Pendaki Gunung?
Gejala
Mengutip WebMD, hipotermia adalah gawat darurat medis yang perlu segera diatasi. Gejalanya termasuk:
- Menggigil, kondisi ini sebenarnya pertanda baik bahwa sistem pengaturan panas tubuh masih aktif.
- Pernapasan lambat dan dangkal.
- Kebingungan dan kehilangan ingatan.
- Kelelahan ekstrem dan mengantuk.
- Kehilangan koordinasi, seperti bicara cadel, tangan meraba-raba, dan langkah tersandung.
- Denyut nadi yang lambat dan lemah.
- Pada hipotermia berat, seseorang bisa tidak sadarkan diri tanpa tanda-tanda pernapasan atau denyut nadi yang jelas.
Baca Juga: Alergi Dingin: Kenali Ini Gejala, Penyebab, hingga Cara Mencegahnya
Penyebab
Ada kemungkinan penyebab hipotermia, antara lain:
1. Paparan dingin
Ketika keseimbangan antara produksi panas tubuh dan kehilangan panas mengarah ke kehilangan panas dalam waktu yang lama, hipotermia dapat terjadi.
Hipotermia yang tidak disengaja biasanya terjadi setelah paparan suhu dingin tanpa pakaian yang cukup hangat dan kering untuk perlindungan.
Faktor risiko hipotermia juga tergantung pada usia seseorang, massa tubuh, lemak tubuh, kesehatan secara keseluruhan, dan lamanya waktu terpapar suhu dingin.
Udara dingin seperti di kutub, musim dingin, pendakian gunung, berlayar di tengah laut, dan berendam di air dingin juga meningkatkan paparan dingin.
Pendaki gunung dapat menghindari hipotermia dengan mengenakan perlengkapan khusus berteknologi tinggi yang dirancang untuk lingkungan yang berangin dan dingin.
2. Kondisi lainnya
Penyebab lain seperti kondisi medis tertentu, yaitu diabetes dan penyakit tiroid, trauma parah, penggunaan obat-obatan atau alkohol juga dapat meningkatkan risiko hipotermia.
Jadi, itulah penjelasan tentang hipotermia beserta gejala dan penyebabnya yang perlu diwaspadai ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Pilih Mandi Air Dingin atau Air Panas? Yuk Simak Kelebihan Keduanya!