Hanya saja, tujuan dari menerapkan gaya hidup frugal berbeda dengan gaya hidup minimalis.
Frugal living fokus pada bagaimana seseorang dapat mengatur keuangannya dan hidup hemat guna mencapai tujuan finansial tertentu.
Umumnya, gaya hidup ini diterapkan oleh mereka yang ingin mencapai kebebasan finansial, yaitu kondisi di mana seseorang tak lagi harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena telah memiliki penghasilan pasif.
Seseorang yang sudah bebas secara finansial bisa menghidupi dirinya dari hasil investasi dan tabungan, sehingga ia tak lagi bekerja untuk sekadar mendapatkan uang.
“Tapi frugal living itu fokusnya lebih kepada tujuan finansialnya. Jadi, selain kita mindful terhadap spending kita, terhadap benda-benda yang kita beli, kita juga mindful terhadap keuangan kita,” jelas Ko Sam.
“Pada dasarnya frugal living mengambil satu langkah lagi, tidak hanya memikirkan sisi spiritualnya saja, tetapi juga sisi finansialnya,” pungkas HR Professional yang menerapkan frugal living untuk mencapai kebebasan finansial di usia 35 tahun itu.
Berdasarkan penjelasan Ko Sam, dapat disimpulkan bahwa minimalism dan frugal living justru merupakan dua gaya hidup yang dapat melengkapi satu sama lain.
Keduanya sama-sama bisa membantumu mengatur kondisi keuangan yang lebih baik lagi.
Baca Juga: 5 Manfaat Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang Bisa Bantu Capai Tujuan Finansial
Kawan Puan, itulah penjelasan singkat mengenai perbedaan gaya hidup minimalis dan frugal yang kerap dianggap sama, tetapi ternyata memiliki tujuan yang berbeda, ya. (*)