Parapuan.co - Pandemi Covid-19 menggeser banyak pertemuan tatap muka menjadi tidak langsung alias online.
Sehingga, aplikasi pesan instan dan media sosial menjadi lebih aktif untuk berkomunikasi hingga rapat virtual.
Ketika semuanya berpindah untuk work from home (WFH) atau bekerja dari rumah, tentu saja membuat kita kelelahan karena komunikasi online perihal pekerjaan terus berjalan.
Terlebih, notifikasi pesan pada ponsel yang terus-menerus dan menuntut balasan cepat, misalnya WhatsApp.
Kini, WhatsApp menjadi aplikasi perpesanan instan yang digunakan sebagai sarana komunikasi tidak langsung paling utama.
Dengan 1,5 pengguna global dan 29 juta pesan terkirim setiap menit, membuat WhatsApp menjadi salah satu aplikasi pesan instan populer.
Tapi, bukti menunjukkan bahwa media sosial dan aplikasi digital seperti WhatsApp merupakan faktor penyebab munculnya masalah kesehatan mental, yaitu WhatsApp fatigue.
WhatsApp fatigue adalah kelelahan akibat terlalu banyak notifikasi pesan, yang seolah-olah menuntut untuk dibalas cepat karena kita selalu online.
Kelelahan membuat kita menjadi bosan dengan dunia digital, yang berpotensi menimbulkan kecemasan yang tidak baik untuk kesehatan mental.
Baca Juga: Mengenal Daytime Fatigue, Kelelahan di Siang Hari Akibat Insomnia