3 Tantangan Bisnis Franchise, Hati-Hati selama Tiga Bulan Pertama!

Parapuan.co - Jika kamu ingin memulai bisnis dan mencari yang mudah dilakukan dan cepat menguntungkan, franchise bisa jadi pilihan untukmu.

Bisa begitu karena bisnis franchise atau waralaba sering dikenal sebagai bisnis yang cepat, mudah, dan menguntungkan untuk dilakukan.

Terlebih jika kamu sudah memiliki dan menyiapkan modal yang cukup banyak, maka kamu bisa mulai memilih dan mempertimbangkan bisnis franchise.

Tidak perlu mulai memasarkan nama bisnis dan membuat formula dasar bisnis tersebut adalah dua hal yang memudahkan kamu dalam menjalankannya.

Pasalnya, bisnis franchise memang menerapkan kerja sama dengan pemilik merek dagang yang sudah terbukti berhasil menjalankan usahanya.

Kamu tidak lagi repot untuk menjalani bisnis dari nol karena brand yang bisa membuka bisnis franchise relatif sudah terkenal dan stabil.

Tidak hanya itu, kamu juga akan diberikan dukungan produk. Misalnya itu bisnis kuliner, maka kamu juga akan diberitahu resep atau rahasia dapur bisnis tersebut.

Bahkan, melansir NOVA, kamu juga akan mendapatkan pendampingan dan training dari si pemilik waralaba, baik dari aspek sumber daya manusia maupun pemasarannya.

Lantas, jika sudah disediakan semua dan tinggal menjalankan, mengapa bisnis franchise kadang masih menemukan kegagalan?

Baca Juga: Tertarik Bisnis Franchise Indomaret? Simak Ini Biaya dan Syaratnya

Tri Raharjo, Ketua Umum Waralaba dan Lisensi Indonesia mengungkapkan, peluang franchise kini mulai bertumbuh dan kembali memberikan peluang bisnis, meski masih dalam situasi pandemi.

Sayangnya, walau terlihat sebagai bisnis yang menggiurkan dan menjanjikan, kamu tetap harus waspada akan tantangan hebat di awal menjalani franchise.

Tantangan pertama adalah ketika kamu harus menjalankan franchise “sendiri”.

Di masa awal setelah membeli bisnis franchise, kamu akan mendapat pendampingan intens, mulai dari membahas produk bisnis kamu hingga cara main sebagai pemegang waralaba.

Lantas, setelah masa pendampingan oleh franchisor (pemilik waralaba) secara eksklusif, hingga dua minggu sampai satu bulan setelah gerai dibuka, kamu harus mandiri.

Maka itu, tantangan kedua adalah mengubah pola pikir.

Tri mengungkapkan, terkadang ada orang-orang yang membeli bisnis franchise dengan niatan sekadar ingin belajar dalam berbisnis. Terlebih mendapat pelatihan.

Nah, untuk bisa bertahan, setelah mendapat pelatihan kamu harus mengubah pola pikir dari “hanya mau belajar” menjadi “bagaimana saya bisa dapat keuntungan sambil belajar.”

Tak dimungkiri, karena bisnis ini terkesan mudah, ada saja yang terjebak dengan pemikiran tersebut dan hal itu justru menghambat keuntungan datang.

Baca Juga: 5 Ide Bisnis yang Cepat Datangkan Keuntungan, Salah Satunya Buka Franchise

Alhasil, setelah modal yang kamu keluarkan di awal belum sempat balik, franchise malah bubar.

Lantas, tantangan ketiga adalah menjalankan bisnis sesuai target yang telah ditetapkan bersama.

Misalnya, kamu mengambil franchise yang diproyeksikan balik modal 2,5 tahun, maka kamu perlu mengatur strategi agar setidaknya bisnismu bertahan sampai saat itu.

Lantas, bagaimana mencapai target itu? Bagaimana peningkatan agar target penjualan tercapai dan tim bisa solid? Tentunya kita perlu ilmu dan strategi.

“Menantangnya di situ, tiga bulan pertama biasanya tantangan beratnya. Karena tiga bulan pertama itu bisnis masih mendatangkan konsumen, kita masih mencari pasar," ujar Tri.

Tantangan ini bisa terasa berbeda dari jenis bisnis yang kamu ambil. Misalnya, bisnis kuliner susah bertahan sedangkan jasa tumbuhnya pelan-pelan.

"Kalau kuliner mungkin bisa langsung ramai di awal, tapi kalau jasa, kan, bertahap. Tapi, kuliner juga bisa jadi sepi ke belakangnya," ujar Tri. 

"Control day to day terhadap gerai dan bagaimana solusi agar sesuai target itu penting. Jangan sampai kendor," tambah Tri.

Baca Juga: Ingin Membuka Bisnis Franchise? Simak 6 Hal Ini Terlebih Dahulu

Nah, itulah tiga tantangan utama jika kamu memutuskan untuk memulai bisnis franchise. Hati-hatilah selama tiga bulan pertama, ya! (*)