Pemilik waralaba dapat menggunakan tingkat kendali atas sebagian besar bisnis waralaba dan keputusan yang dibuat oleh pemegang waralaba.
Meskipun, hal tersebut bergantung pada perjanjian waralaba, franchisor dapat mengontrol salah satu dari aspek bisnis seperti lokasi, libur, harga, tata letak, dekorasi, hingga periklanan.
Umumnya pembatasan yang membuat frustasi pemegang waralaba dilakukan guna menjaga kesegaraman antara franchise.
2. Biaya awal
Tak bisa dimungkiri, investasi biaya awal franchise cukup mahal. Terutama jika kamu bergabung dengan brand yang sudah terkenal dan menguntungkan.
Meski akan menguntungkan, risiko dari memulai bisnis franchise ialah mengumpulkan uang untuk biaya awal, yang dapat membebani pengusaha manapun.
Walaupun, penting untuk mempertimbangkan peluang terhadap investasi awal dan menemukan keseimbangan yang tepat untuk bisnismu.
Selain investasi awal yang harus Kawan Puan sediakan untuk memulai waralaba kamu, ada biaya tambahan berkelanjutan yang unik untuk waralaba.
Baca Juga: 7 Keuntungan Bisnis Franchise bagi Pemegangnya, Risiko Lebih Rendah!