Kenapa Osteoporosis Lebih Berisiko Pada Perempuan? Ini Penjelasannya

Anna Maria Anggita - Senin, 7 Maret 2022
Alasan mengapa osteoporosis lebih berisiko pada perempuan
Alasan mengapa osteoporosis lebih berisiko pada perempuan Kriangsak Koopattanakij

- 75 persen dari semua kasus osteoporosis pada perempuan memengaruhi pinggul.

Osteoporosis berakar pada masa kanak-kanak dan remaja

Osteoporosis mungkin berakar pada masa kanak-kanak dan remaja, yang merupakan periode ketika tubuh melakukan pembentukan tulang paling banyak.

Perempuan mencapai puncak pertumbuhan massa tulangnya pada usia sekitar 18 tahun sedangkan laki-laki di usia 20 tahun.

Setelah masa itu, baik perempuan maupun laki-laki terus membangun sejumlah kecil massa tulang, tetapi laki-laki lebih banyak daripada perempuan.

Kemudian pada usia 30, tulang terisi penuh, dan meskipun tubuh akan terus menggantikan sel-sel tulang tua, tapi tidak akan ada peningkatan massa tulang.

Hubungan osteoporosis dan estrogen

Osteoporosis juga termasuk masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan karena kadar hormon dalam tubuh yakni estrogen.

Baca Juga: 6 Manfaat Kesehatan Pole Dance, Bakar Kalori Lebih Cepat hingga Kurangi Stres

Sumber: Everyday Health
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

960 Ribu Pelajar-Mahasiswa Terlibat Judi Online, Ini Tips Cegah Judol pada Remaja