Parapuan.co - Kawan Puan, setiap 8 Maret masyarakat global merayakan Hari Perempuan Internasional.
Hari Perempuan Internasional 2022 mengangkat tema #BreakTheBias dengan tujuan untuk melawan bias gender.
Bias gender sendiri adalah sikap yang lebih mengutamakan salah satu jenis kelamin daripada jenis kelamin lainnya.
Hal itu akibat pengaturan dan kepercayaan budaya yang lebih berpihak kepada jenis kelamin tertentu
Melawan bias gender berarti menciptakan ruang aman dan inklusif bari perempuan, termasuk di kepemimpinan keluarga ataupun lingkungan kerja.
Kawan Puan dapat menemukan inspirasi perempuan yang berhasil melawan bias gender lewat karakter dalam film Indonesia berikut.
1. Siti (Siti, 2014)
Film pemenang Piala Citra ini berkisah tentang Siti (Sekar Sari), seorang perempuan penjual peyek jingking di Parangtritis, Yogyakarta.
Baca Juga: Pekerja Keras, 5 Tokoh Perempuan dalam Drama Korea Ini Punya Pekerjaan Tak Biasa
Suaminya lumpuh dalam kecelakaan yang menenggelamkan kapal nelayannya sekaligus menjebak Siti dalam lilitan utang.
Selain mencari pekerjaan, Siti harus menjadi kepala keluarga yang mengurus suaminya, anaknya, dan ibunya yang sudah tua.
Lingkungan sekitarnya pun memberikan stigma negatif kepada Siti dan keluarganya sebagai rumah tangga yang tidak berfungsi seperti seharusnya.
Namun Siti tidak peduli dan tetap bekerja keras karena hanya ia yang tahu keputusan terbaik bagi rumah tangga yang dibinanya.
2. Aruna (Aruna dan Lidahnya, 2018)
Film ini menceritakan perjalanan Aruna (Dian Sastrowardoyo) menginvestigasi kasus flu burung di empat kota sembari menikmati kuliner Nusantara.
Aruna adalah dokter yang sedang melakukan penelitian penting soal asal usul kasus flu burung di Indonesia.
Namun, hipotesis dan dugaan Aruna diragukan karena ia adalah seorang perempuan.
Baca Juga: Ini Tema dan Sejarah Hari Perempuan Internasional 2022 pada 8 Maret
Hal itu tidak menghentikan Aruna untuk tetap melakukan perjalanan keliling Indonesia demi mendapatkan jawaban atas penelitiannya yang berguna bagi banyak orang tersebut.
3. Ratu Ratu Queens (Ali & Ratu Ratu Queens, 2021)
Film garapan Lucky Kuswandi ini menceritakan kisah Ali (Iqbaal Ramadhan) yang mencari ibunya di New York.
Dalam perjalanan tersebut, Ali bertemu dengan empat perempuan hebat di daerah Queens yang bernama Party (Nirina Zubir), Biyah (Asri Welas), Ance (Tika Panggabean) dan Chinta (Happy Salma).
Empat perempuan tersebut melawan diskriminasi gender yang menganggap perempuan terlalu lemah untuk hidup sendiri, apalagi di negara orang.
Mereka sering diremehkan karena dari luar terlihat hanya sekumpulan perempuan berisik, namun setiap individu sangatlah berdaya untuk bisa mewujudkan mimpi bersama di New York.
4. Bu Lies (Yuni, 2021)
Bu Lies (Marissa Anita) adalah sosok perempuan inspirasi yang ada di film nominasi Piala Citra, Yuni.
Baca Juga: Berani dan Punya Kendali, Ini 5 Karakter Perempuan Berdaya di Film Yuni
Sosok perempuan ini adalah seorang guru yang melindungi dan membimbing murid-murid perempuannya.
Bu Lies berhasil mematahkan bias gender bahwa perempuan tidak bisa menempuh pendidikan yang tinggi, apalagi perempuan dari status ekonomi menengah ke bawah.
Sosok yang dikagumi murid-muridnya ini membuktikan bahwa ia bisa melanjutkan pendidikannya di usia yang tak muda dan dengan kelas ekonomi yang memprihatinkan.
5. Marlina (Marlina Pembunuh dalam Empat Babak, 2017)
Marlina (Marsha Timothy) adalah seorang korban kekerasan seksual yang berusaha untuk mencari keadilan.
Hak penyintas kekerasan seksual yang sering dibaikan ditangkap dengan apik lewat film ini, belum lagi adanya bias gender bagi perempuan yang ingin melawan.
Perempuan dicap lemah dan tidak bisa menyuarakan haknya seperti laki-laki yang tegas.
Namun, ketika melawan, perempuan dicap tidak benar dan hanya mencari sensasi.
Marlina dapat membuktikan bahwa hal tersebut salah dengan keberaniannya dan suaranya yang lantang dalam memperjuangkan haknya sebagai penyintas kekerasan seksual.
Nah itu dia, 5 perempuan berdaya di film Indonesia dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional 2022.
Baca Juga: Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak: Simbol Perjuangan Perempuan Demi Kebebasan
(*)