Parapuan.co - Inventing Anna adalah serial Amerika Serikat yang tayang di Netflix mulai 11 Februari 2022. Hingga kini, serial tersebut masih ramai dibicarakan.
Serial ini mengisahkan tentang kehidupan sosialita Anna Delvey, seorang penipu kelas kakap yang merugikan bank di New York.
Tak hanya itu, pemilik nama asli Anna Sorokin ini juga tidak mengembalikan utang kepada temannya bernama Rachel saat liburan di Maroko.
Akibat hal tersebut, pertemanan antara Anna dan Rachel menjadi renggang hingga saling bermusuhan.
Berkaca dari pertemanan Anna dan Rachel di serial Inventing Anna, penting untuk menetapkan batasan meski dengan teman sendiri.
Melansir Psychology Today, Suzanne Degges-White, Ph.D., konselor berlisensi dan profesor di Northern Illinois University, menjelaskan tentang etika berteman secara sehat:
1. Saling Mendukung, Percaya, dan Jujur
Setiap orang membutuhkan jaringan dukungan dan pertemanan adalah fondasi dari sistem dukungan sosial tersebut.
Pertemanan dibangun di atas mutualitas dan timbal balik. Maksudnya, kita bersedia saat dibutuhkan, begitu juga sebaliknya.
Baca Juga: Seperti di Serial Inventing Anna, Ini 5 Tanda Teman Toksik dan Parasit
Saling percaya dan menyimpan rahasia pertemanan juga penting, kita tidak bisa saling berteman jika pura-pura baik dan suka berbohong.
2. Saling Mendengarkan
Saat teman membutuhkan kita, kita perlu menyediakan ruang peduli dengan mendengarkan dan membantu.
Terkadang kehadiran kita saja akan menyenangkannya, tanpa harus memberikan solusi atas masalahnya.
Begitu pula saat kita ingin curhat, teman yang baik harus bersedia mendengarkan keluh kesah dan mau mengerti perasaan kita.
3. Tidak Menghakimi
Teman yang baik mampu mengakui bahwa setiap orang adalah manusia dengan perbedaan, kesalahan dan kelebihan.
Seharusnya dengan keadaan tersebut tidak ada penghakiman atau tuduhan buruk ketika terjadi suatu kesalahan yang menyebabkan perpecahan hubungan.
Meski tidak setuju dengan keputusan kita, teman yang baik akan menerima pilihan kita tanpa mempermalukannya.
Baca Juga: Etika Komunikasi tentang Seksualitas dengan Teman agar Tidak Canggung
4. Tidak Bergosip
Etika berteman sesama perempuan berikutnya adalah tidak bergosip atau membicarakan teman di belakangnya.
Kita tidak boleh menyalahkan keputusan teman atau bahkan menilai bagaimana seharusnya kehidupan dijalankan.
Ketika kita bergosip tentang teman sendiri, itu sama saja menghilangkan kepercayaan teman.
5. Saling Memaafkan
Adanya konflik dengan teman seharusnya dapat mendewasakan sebuah hubungan. Oleh karena itu, kita harus menyelesaikannya dengan komunikasi terbuka.
Kesalahpahaman mungkin terjadi, sangat penting untuk saling memaafkan asalkan tidak melanggar batasan.
Mengakui kesalahan dan menurunkan gengsi sangat bermanfaat untuk hubungan pertemanan yang lebih sehat.
Jadi, itulah etika berteman sesama perempuan yang sehat dan tidak saling merugikan ya, Kawan Puan.
(*)
Baca Juga: Etika Komunikasi saat Teman Curhat, Jadilah Pendengar yang Baik!