Cerita Kate Walton, Dideportasi Usai Dianggap Bawa Isu Feminisme ke Indonesia

Ardela Nabila - Selasa, 8 Maret 2022
Kate Walton, aktivis Australia yang dideportasi dari Indonesia.
Kate Walton, aktivis Australia yang dideportasi dari Indonesia. Dok. Kate Walton

“Aku hanya memperjuangkan kesetaraan hak perempuan dalam hal sustainable development goals (SDGs), dalam rangka semua hak yang sudah diakui, masa hal-hal seperti ini tidak diperbolehkan?” ceritanya kepada PARAPUAN beberapa waktu lalu.

Saat menanyakan alasan jelas mengapa ia harus kembali ke Australia, Kate mengatakan ia ‘diusir’ lantaran dianggap membawa isu feminisme ke Indonesia.

Padahal berdasarkan pengalaman pribadinya, Kate justru tertarik dengan isu feminisme usai mendapatkan penugasan di salah satu organisasi perempuan di Indonesia yang tadi telah disebutkan.

“Dan dijelaskan ke aku bahwa aku membawa feminisme ke Indonesia. Lalu aku jelaskan ke orangnya, ‘Pak, aku tidak perlu membawa feminisme ke Indonesia, feminisme sudah ada di sini’,” jelas perempuan berusia 34 tahun itu ketika mendengar dirinya dideportasi.

Sebelumnya, bule yang fasih berbahasa Indonesia itu memang sudah merasa bahwa cepat atau lambat ia harus meninggalkan Indonesia, sebab ia sudah beberapa kali mendapatkan peringatan dan teguran dari pemerintah.

“Aku sudah lama merasa bahwa suatu hari aku akan diusir dari Indonesia, tapi aku pikir itu enggak akan terjadi secepat itu dan saat itu aku merasa masih aman saja. Karena sebelumnya juga pernah bermasalah, pernah diberikan peringatan, pernah ditegur,” katanya.

Maka dari itu, menurut Kate, negara yang seharusnya memberikan perlindungan dan payung hukum untuk seluruh warga negaranya, justru merupakan hambatan terbesar yang dirasakan oleh banyak aktivis perempuan, tak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.

“Jadi mereka menjadi-jadikan alasan di belakang deportasi aku. Jadi di mana saja kita berada, hambatan terbesar, sayangnya masih merupakan negara, karena masih tidak mendukung hak-hak perempuan,” pungkasnya menyayangkan.

Bagi Kate, pengalaman deportasi tersebut merupakan pengalaman paling menyedihkan yang tak akan terlupakan.

Baca Juga: Terpilih Jadi Figur Barbie Global Role Model, Inilah Sosok Butet Manurung

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

Mengapa Semut Muncul di Rumah Saat Musim Hujan? Ini Cara Mengatasinya