Shandy Purnamasari Klarifikasi Klaim Tampil di Paris Fashion Week, Juragan 99 Beri Dukungan

Alessandra Langit - Rabu, 9 Maret 2022
Shandy Purnamasari buka suara soal klaim tampil di Paris Fashion Week
Shandy Purnamasari buka suara soal klaim tampil di Paris Fashion Week Instagram @shandypurnamasari

Parapuan.co - Paris Fashion Week 2022 masih menjadi topik hangat yang dibicarakan oleh netizen Indonesia dalam beberapa waktu terakhir ini.

Sejumlah brand lokal ternama asal Indonesia mengklaim bahwa karya mereka dipamerkan di pagelaran Paris Fashion Week 2022.

Brand kecantikan MS Glow menjadi salah satu brand lokal Indonesia yang berangkat ke Paris untuk berkolaborasi dengan desainer internasional.

MS Glow berkolaborasi dengan Leanne Marshall dan mengajak banyak artis serta influencers berangkat ke Paris, Prancis.

Namun, baru-baru ini klaim tampil di Paris Fashion Week tersebut menjadi polemik tersendiri.

Fakta yang ditemukan netizen menunjukkan brand lokal Indonesia tidak dipamerkan di acara resmi Paris Fashion Week 2022.

Melihat ramainya diskusi netizen, Juragan 99 dan Shandy Purnamasari selaku pemilik brand MS Glow pun buka suara.

Hal pertama yang menjadi sorotan adalah penggunaan tagar Paris Fashion Week oleh para figur publik Indonesia.

Pasalnya, tagar Paris Fashion Week merupakan hak cipta dari acara resmi yang tidak menampilkan brand lokal Indonesia tersebut.

Baca Juga: GEKRAFS Buka Suara soal Polemik Brand Lokal di Paris Fashion Week 2022

Namun, Shandy Purnamasari mengatakan bahwa ia hanya mengikuti unggahan dari Leanne Marshall yang menggunakan tagar Paris Fashion Week.

"Ini IG @fashionweekonline di highlight yg Paris ada runway @leannemarshallofficial dan mereka tulis #parisfashionweek," kata Shandy, dikutip dari Kompas.com.

"Di IG Lean sebelum kita berangkat pun beliau posting dgn hastag #pfw di @fashionweekonline malah ga cuma Paris ada New York dan Milan Fashion Week," tambahnya.

Melihat banyaknya hujatan, Shandy mengaku sedih karena pihaknya hanya ingin membanggakan nama Indonesia. 

Shandy Purnamasari menceritakan bahwa ia ingin mengharumkan nama Indonesia dan mengenalkan brand lokal kepada dunia internasional.

"Bagi saya tujuan kita ke Paris adalah untuk bawa produk kita mendunia, bawa batik kita dikenal," kata Shandy.

"Kita bawa dangdut go International dan bahkan launching produk asli Indonesia di sana," ungkapnya lebih lanjut.

Juragan 99 selaku suami dari Shandy pun ikut kecewa dengan ujaran kebencian yang dilemparkan oleh netizen Indonesia.

Baca Juga: Koleksi Greenlight x Ican Harem di Paris Fashion Week 2022, Angkat Tema Traffic Tribe

Ia pun memberikan dukungan bagi Shandy Purnamasari serta brand lokal MS Glow yang berangkat ke Paris.

Juragan 99 mengaku heran karena masyarakat Indonesia tidak senang melihat kesuksesan brand lokal negaranya sendiri.

"Paris dingin, netizen panas. Orang Indonesia memang gitu seneng liat orang susah, susah liat orang seneng," tulisnya di akun Instagram pribadinya.

Sebelumnya, Ifan Seventeen selaku Ketua Bakominfo Gekrafs, telah berpendapat soal keributan ini.

Menurut keterangannya, brand lokal Indonesia yang tampil dalam ajang Paris Fashion Show boleh menggunakan nama Paris Fashion Show.

Hal yang harus diperhatikan adalah, mereka tidak boleh mencantumkan logo PFW dari FHCM karena ada hak cipta tersendiri.

"Namun, memang bukan di event Paris Fashion Week yg dari FHCM, that's why we name it Gekrafs Paris Fashion Show during Paris Fashion Week," kata Ifan.

"Dan itu sudah kita terapkan dan kita katakan dan sudah menjadi SOP kepada brand-brand dan juga desainer yang ikut melalui Gekrafs," tutupnya.

Walau begitu, netizen tetap menemukan fakta bahwa nama Paris Fashion Week memiliki hak cipta dan tidak boleh asal digunakan.

Hingga kini, banyak brand lokal Indonesia yang masih menerima komentar negatif dari netizen terkait klaim tampil di Paris Fashion Week.

Baca Juga: 5 Inspirasi Outfit untuk Pasangan dari Ariel NOAH hingga Adipati Dolken selama di Paris

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja