Sekitar satu dekade kemudian, tepatnya pada tahun 1951, lahirlah organisasi Persafi (Persatuan Artis Film dan Sandiwara Indonesia).
Organisasi ini merupakan wadah lanjutan dari dari SARI, meskipun setelahnya mengalami kemandulan hingga tahun 1956.
Di tahun yang sama ini, lahirlah PARFI. Kongres Pertama embrio Parfi diadakan di Manggarai pada tahun 1953.
Menindak lanjuti kongres I di Manggarai 1953, pada Maret 1956 dalam kongres kedua yang diadakan oleh para pemain dan pekerja film, didirikanlah Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI).
Tokoh sentral pendiri pada saat itu adalah Usmar Ismail, Suryo Sumanto dan Djamaludin Malik.
Sejak saat itu, organisasi PARFI pun hadir di industri perfilman Indonesia.
Pada tanggal 10 Maret 2020 lalu, bertempat di Hotel Maharaja Jakarta Selatan dengan dihadiri oleh 360 peserta termasuk perwakilan dari daerah menetapkan Alicia Djohar sebagai Ketua Umum PB PARFI setelah menang suara atas Ayu Azhari dan Lela Anngraini.
Alicia Djohar memperoleh 119 suara disusul Lela Anggraini 83 suara.
Sementara itu, Ayu Azhari mundur dari pencalonan.
Selanjutnya, ditunjuklah Gusti Randa sebagai Sekretaris Umum PARFI 2020.
Baca Juga: Oscar 2021 Jadi Momen Kemenangan Para Ibu-Ibu Hebat
(*)