Kabar tersebut diperoleh setelah Jojo mendapatkan hasil tes PCR yang diberikan oleh panitia penyelenggara.
Melansir Bolasport, kabar positifnya Jojo telah dikonfirmasi sang pelatih, Irwansyah langsung dari Jerman.
"Memang di Jerman ini kami tim Indonesia karena vaksin pertama dan keduanya Sinovac jadi harus menjalani tes PCR dua hari sekali. Tes dilakukan pagi hari lalu hasilnya akan keluar sore hari," kata Irwansyah dilansir dari Badminton Indonesia.
Dari keterangan sang pelatih, Jojo yang semalam bertanding dengan wakil Thailand belum tahu hasil PCR selama pertandingan.
Baru setelah kalah dari Kunlavut Vitidsarn, Jojo menerima hasil bahwa dirinya dinyatakan positif Covid-19.
Jojo sendiri mengaku ada yang aneh selama pertandingan berlangsung, ia merasakan otot-otot pahanya menjadi kaku.
"Masuk gim kedua, Jojo mengatakan bahwa ototnya kaku-kaku semua terutama di paha. Saat itu saya agak kecewa juga karena ia bermain di bawah levelnya, berbeda saat bertanding melawan Li Shi Feng sehari sebelumnya," jelas Irwansyah.
Baca Juga: Sakit Kanker dan Dirawat di Rumah Sakit, Verawaty Fajrin Dapat Bantuan Presiden
3. Kasus DBD Meningkat di Awal 2022, Belasan Warga di NTT Meninggal Dunia
Kawan Puan, angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal 2022 ini mengalami peningkatan.
Di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat angka kematian akibat DBD semakin tinggi.
Terhitung hingga Februari 2022, dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (DIT.P2PTVZ) Kemenkes menunjukkan ada 5.041 kasus DBD di Indonesia.
Data tersebut merujuk pada laporan kasus di berbagai provinsi hingga minggu ke-5 awal tahun 2022 ini.
Data di awal Maret 2022 mencatat daerah dengan kasus DBD paling tinggi adalah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT Messe Ataupah pun menjabarkan catatan kasus DBD di wilayahnya kepada awak media.
"Terhitung dari awal Januari hingga 1 Maret 2022, tercatat 1.513 kasus. 12 orang meninggal dunia," jelas Messe, dilansir dari Kompas.com.
Menurut keterangan Messe, dari 1.513 kasus, sebanyak 1.426 orang telah sembuh dan keluar dari rumah sakit.
Lebih lanjut, Messe menjelaskan bahwa ada 75 orang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit di NTT.
Baca Juga: Sempat Diragukan Banyak Orang, Mimpi Masa Kecil Apriyani Rahayu Kini Jadi Nyata
(*)