Review Drakor Juvenile Justice, Potret Realitas Kenakalan Anak Remaja

Linda Fitria - Sabtu, 12 Maret 2022
Review series Juvenile Justice.
Review series Juvenile Justice. Dok Juvenile Justice / Gil Pictures

Parapuan.co - Belakangan Drama Juvenile Justice menyita perhatian penikmat drakor Tanah Air.

Bahkan drama yang diperankan oleh Kim Hye Soo (Shim Eun Seok), Kim Mu Yeol (Cha Tae Joo), dan Lee Jeong Eun (Na Geun Hee) ini berhasil masuk tontonan terpopuler di Netflix.

Popularitas drama Juvenile Justice sendiri tak lepas dari ide ceritanya yang begitu menarik.

Di mana mengangkat potret kenakalan remaja yang saat ini makin meningkat setiap tahunnya.

Cerita di mulai dengan kepindahan Hakim Shim ke Pengadilan Negeri Yeonhwa dan bertemu rekannya Hakim Cha Tae Joo.

Bersama Hakim Cha, Hakim Shim menguak berbagai kasus kenakalan anak dan remaja yang disorot di Korea Selatan.

Mulai dari kasus pembunuhan, pencurian, hingga kekerasan dalam rumah tangga.

Dalam menghadapi semua kasus tersebut, Hakim Shim harus bisa bersikap netral dan bisa menjatuhkan vonis secara adil.

Kendati demikian, rumitnya kasus kenakalan anak yang terjadi terkadang membuatnya ragu dan frustasi.

Baca Juga: Bahas Kenakalan Remaja, Ini Sinopsis Series Juvenile Justice yang Tayang Februari 2022

Apalagi jika dihadapkan dengan UU Perlindungan Anak yang berlaku di Korea Selatan, di mana anak di bawah umur tidak bisa dihukum secara pidana.

Kasus demi kasus diulas dalam drama ini, membuat penonton sukses dibuat penasaran dengan penyelesaian dan vonis yang diberikan hakim.

Tak hanya itu, sederet kasus terasa begitu dekat dengan kejadian yang ada di sekitar kita.

Seperti kasus KDRT pada anak yang akhirnya membuat anak depresi hingga trauma.

Hingga kasus kekerasan seksual yang saat ini menjadi isu sensitif dan sedang banyak dibahas.

Dalam drama ini, para pelaku yang masih anak-anak diajarkan bahwa usia tidak bisa menjadi pemakluman.

Mereka harus sadar atas apa yang telah diperbuat dan agar ke depannya tidak melakukan hal yang sama.

Tak hanya menyajikan realitas kenakalan remaja yang banyak terjadi, drama ini juga menggambarkan bagaimana hukum bekerja.

Di mana tidak semua keputusan hukum bisa menyelamatkan korban.

Baca Juga: Kim Hye Soo Jadi Hakim di Drama Juvenile Justice, Bagaimana Prospek Kerja Hakim?

Hal itu tergambar dalam sebuah kasus kecelakaan yang membuat korban tidak bisa mendapatkan keadilan.

Kondisi itu sangat menggambarkan bahwa terkadang hukum tidak bisa benar-benar adil.

Apalagi jika banyak pemegang kuasa ikut berperan dalam menyembunyikan fakta kasus karena kepentingan pribadi.

Gambaran-gambaran itulah yang hendak disampaikan dalam drama hukum ini.

Namun ada yang perlu menjadi catatan nih Kawan Puan.

Beberapa adegan dalam drama ini terasa begitu nyata, sehingga bisa menjadi pemicu trauma bagi sebagian orang.

Seperti adegan pemukulan anak hingga pemerkosaan yang digambarkan dengan cukup jelas.

Karenanya, jika Kawan Puan merasa memiliki trauma dengan isu-isu tersebut, ada baiknya siapkan mental sebelum menonton ya!

Selebihnya, drama ini bisa menjadi tontonan yang mendidik sekaligus menampar bagi para orang tua.

Bahwa orang tua juga ikut berperan dalam keputusan anak melakukan kenakalan dan kejahatan di usia mudanya.

Baca Juga: 5 Drama Korea Paling Ditunggu di 2022, Ghost Doctor hingga All Of Us Are Dead

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja