Bocah 11 Tahun Asal Bekasi Capai Berat 115 Kg, Ini Penyebab Obesitas pada Anak

Anna Maria Anggita - Minggu, 13 Maret 2022
Penyebab obesitas pada anak
Penyebab obesitas pada anak Kompas.com/ Joy Andre T

Parapuan.co - Beberapa hari terakhir ini masyarakat Indonesia tengah dihebohkan oleh bocah asal Bekasi yang berat badannya mencapai 115 kilogram.

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, ibu dari bocah berinisial RAP, Punih (50) mengungkap bahwa anaknya mulai mengaami kenaikan berat badan sejak usia dua tahun.

Punih menyampaikan bahwa di usia tiga bulan setelah lahir, berat badan RAPI sempat menyusut hingga 1,5 kilogram akan tetapi setelah dua tahun, naik jadi 12 kilogram.

Tentunya apa yang dialami oleh RAP merupakan obesitas, mengutip dari Boston Children's Hospital, ada berbagai alasan mengapa anak bisa mengalami kelebihan berat badan.

Penyebab obesitas pada anak yakni:

1. Faktor perilaku

- Makan dengan porsi lebih besar

- Menyantap makanan yang kaya kalori tetapi miskin gizi (junk food)

- Menghabiskan banyak waktu di depan televisi atau komputer

Baca Juga: Salah Satu Cara Melawan Infeksi Virus Covid-19, Apa Itu Herd Immunity?

- Sedikit melakukan aktivitas fisik

2. Faktor lingkungan

- Akses mudah ke junk food yang berkalori tinggi

- Sedikit kesempatan untuk aktivitas fisik

- Kurangnya taman bermain di beberapa komunitas

3. Faktor genetik

Obesitas juga bisa dialami karena faktor genetik.

Di mana seorang anak berada pada peningkatan risiko obesitas ketika setidaknya satu orang tua mengalami obesitas.

Baca Juga: Segera Lakukan Ya, Ini 5 Cara Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Namun, gen tidak selalu berarti seorang anak ditakdirkan untuk kelebihan berat badan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan seorang anak untuk menurunkan risikonya.

4. Obat-obatan dan kondisi medis

Tedapat beberapa jenis obat yang membuat anak menjadi obesitas seperti steroid dan antidepresan.

Sementara itu, mengenai kondisi medis yang menjadi penyebab obesitas, misalnya:

- Sindrom genetik seperti Prader-Willi

- Kondisi hormonal seperti hipotiroidisme adalah beberapa gangguan medis yang dapat menyebabkan obesitas.

Lantas, apa saja gejala obesitas?

Setiap anak mungkin mengalami gejala yang berbeda tetapi beberapa yang paling umum termasuk:

- Penampilan: muncul stretch mark di pinggul dan perut, kulit gelap seperti beludru (dikenal sebagai acanthosis nigricans) di sekitar leher dan di area lain, dan deposisi jaringan lemak di area payudara (masalah yang sangat merepotkan bagi anak laki-laki)

Baca Juga: Salah Satu Cara Melawan Infeksi Virus Covid-19, Apa Itu Herd Immunity?

- Psikologis, karena anak akan menerima ejekan dan pelecehan, harga diri yang buruk, serta gangguan makan

- Paru, muncul sesak napas saat melakukan aktivitas fisik dan apnea tidur

- Gastroenterologis, timbul masalah konstipasi dan refluks gastroesofageal

- Gangguan reproduksi, anak mengalami pubertas dini dan siklus menstruasi tidak teratur pada anak perempuan, pubertas tertunda dan alat kelamin mungkin tampak tidak proporsional atau kecil pada anak laki-laki.

- Gangguan ortopedi, di mana anak mengalami kaki rata, hingga pinggul terkilir.

Dikarenakan gejala obesitas itu sangat mengganggu anak, maka penting bagi orang tua untuk mengaplikasikan pola hidup sehat pada buah hatinya.

Jadi, mari awasi tumbuh kembang anak dan apa yang dikonsumsi agar si kecil terhindar dari obesitas, Kawan Puan! (*)



REKOMENDASI HARI INI

960 Ribu Pelajar-Mahasiswa Terlibat Judi Online, Ini Tips Cegah Judol pada Remaja