Parapuan.co - Pengasuhan kasar terjadi ketika pola asuh yang diterapkan orang tua anak tidak bersifat mendidik.
Sebaliknya, pengasuhan kasar akan menyakiti fisik dan mental anak, yang berpotensi menimbulkan trauma masa kecil.
Kebiasaan orang tua yang marah-marah, berteriak, memukul, atau mengguncang akan memengaruhi pertumbuhan otak anak.
Anak yang tumbuh dengan pola asuh kasar akan memiliki struktur otak yang lebih kecil dari standar umum.
Selain perubahan otak, dampak pola asuh kasar lainnya termasuk menghambat perkembangan sosial dan emosional anak.
Kesimpulan ini berdasarkan studi terbaru dalam bidang Pertumbuhan dan Psikologi yang dikepalai Sabrina Suffren, PhD dari Universite de Montreal.
Ia bekerjasama dengan pusat penelitian CHU Sainte-Justine dan peneliti dari Universitas Stanford yang diterbitkan tahun 2019, seperti dilansir dari The Health Site.
Kekerasan anak seperti pelecehan fisik, seksual, emisional, dan pengabaian dapat mengembangkan kecemasan dan depresi di kemudian hari.
Hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah ini juga menunjukkan kesimpulan yang serupa.
Baca Juga: Catat! Ini 4 Bentuk Kekerasan pada Anak yang perlu Orang Tua Tahu