Penyelidikan pun justru menimbulkan banyak keraguan dan kejanggalan yang memicu dugaan ada suatu hal tersembunyi dari kasus ini.
Misalnya saja keterangan lima orang yang bersama dengan Tangmo di malam kejadian sangat bertentangan atau mencurigakan.
Selain itu, kejanggalan pun muncul dari keterangan yang diungkap teman Tangmo bahwa mereka meninggalkan lokasi alih-alih berusaha mencari temannya yang jatuh.
Lima orang itu mengklaim pulang ke rumah untuk berdoa agar Tangmo Nida ditemukan.
Polisi sempat mengatakan bahwa bukti dan saksi menunjukkan kelalaian yang menyebabkan kematian, bukan pembunuhan.
Polisi juga membantah kesaksian dari orang pertama yang menemukan jenazah Tangmo dan mengatakan ada bekas luka di kepala.
Sementara luka di paha dalam Tangmo justru diklaim sebagai luka akibat baling-baling kapal.
Baca Juga: Ditemukan Kejanggalan, Berikut Informasi Penting Meninggalnya Tangmo Nida
Pernyataan dari polisi ini memicu kekhawatiran tentang kurangnya transparansi dalam penyelidikan.
Oleh sebab itu, melalui demonstrasi yang digelar oleh para penggemar, mereka berharap bisa menyalurkan suara keraguan publik atas penyelidikan polisi.
Serta jika memungkinkan, menuntut dilakukannya autopsi ulang tanpa melibatkan Rumah Sakit Polisi, Institut Kedokteran Forensik, dan mengganti penyelidik kepolisian agar ada transparansi.
Sementara itu, prosesi pemakaman Tangmo Nida sudah dimulai sejak beberapa hari lalu.
Upacara peringatan untuk mendiang Tangmo Nida dilakukan Jumat, (11/3/2022) di Gereja Liberty Bangkok.
Upacara pemakaman akan digelar sampai Minggu, (13/3/2022).
Baca Juga: Update Kasus Kekerasan Seksual Mahasiswi Mojokerto, Pelaku Dipecat dari Polri
(*)