Arak Bali adalah narasi kuat tentang kearifan lokal Bali, pasalnya dalam setiap prosesnya, tertanam nilai budaya, nilai sosial hingga ekonomi yang begitu besar.
Diketahui produksi arak di Bali tak kurang dari 500 ribu liter per bulan dari 5.000 unit usaha yang tersebar di seluruh Bali.
Tingginya kebutuhan arak setidaknya mampu menyerap hingga 25 ribu tenaga kerja yang menghidupi 100 ribu jiwa dengan total value mencapai 240 miliar per tahunnya.
Meskipun beralkohol, arak Bali ini memiliki legalitas yang tentunya sudah aman.
Legalitas arak Bali tertuang dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali pun menjadi angin segar bagi pembuat arak, bagi mereka yang selalu teguh percaya dan menjaga kearifan lokal yang dimiliki.
Dikarenakan nilai-nilai yang terkandung dalam arak itu mendalam, maka produsen Twalen Spirit memproduksi varian arak bernama Arakbica.
Arakbica diproduksi dengan bahan baku yang diambil langsung dari petani arak di Karangasem dan petani kopi Kintamani, Bangli, Bali.
Pembuatan Arakbica dimulai dari:
Baca Juga: Ini 3 Makanan yang Wajib Dikonsumsi saat Mengalami Overtraining