Fakta Film Sang Pencerah
Kawan Puan, Sang Pencerah menghabiskan dana sebesar 12 miliar dalam produksinya demi menciptakan cerita sejarah yang akurat.
Sebagian besar dana tersebut digunakan menciptakan kostum pemain yang sesuai budaya pada masanya.
Kain jarik dan batik yang digunakan dalam film ini dibuat secara khusus untuk keperluan syuting sesuai dengan latar belakang 19000-an.
Mengambil latar Yogyakarta proses syuting dilakukan di Kebun Raya Bogor untuk menciptakan eksterior yang asri dan sesuai zamannya.
Review Film Sang Pencerah
Sang Pencerah membuktikan hasil apik dari riset panjang dan pengembangan cerita Hanung Bramantyo.
Kisah sejarah dalam film ini dihadirkan dengan menggunakan alur cerita secara kronologis yang mudah dipahami oleh penonton.
Sosok Ahmad Dahlan juga dibingkai sangat humanis oleh Lukman Sardi, dengan karakter pahlawan yang tidak selamanya kuat.
Walaupun penuh dengan pembahasan sejarah Islam, Sang Pencerah juga menghadirkan drama keluarga yang dikemas tidak berlebihan.
Sayangnya, konflik besar yang terjadi dalam film ini terkesan anti-klimaks karena tidak seheboh konflik pemantik sebelumnya.
Sang Pencerah merupakan film yang cocok disaksikan pada bulan Ramadan bersama keluarga karena memberikan semangat kebangkitan Islam yang menyentuh hati.
Baca Juga: 4 Alasan Film Layla Majnun Cocok Ditonton Menyambut Bulan Ramadan
(*)