Pernah Dikutuk! Ini Sejarah Perhiasan Paling Tak Ternilai di Dunia, Hope Diamond

Citra Narada Putri - Jumat, 18 Maret 2022
Hope Diamond, perhiasan paling tak ternilai dalam sejarah.
Hope Diamond, perhiasan paling tak ternilai dalam sejarah. Dok. REUTERS

Parapuan.co - Tahukah Kawan Puan bahwa perhiasan paling mahal dan paling tidak ternilai harganya di dunia jatuh kepada Hope Diamond?

Ternyata ada alasan mengapa kalung dengan batu permata besar berwarna biru tersebut menjadi perhiasan paling legendaris dalam sejarah.

Awalnya, pada tahun 1910, Pierre Cartier, cucu Louis-Francois Cartier (pendiri jenama perhiasan paling terkenal Cartier) berinvestasi dalam sebuah batu permata yang sangat besar dan penting.

Kendati demikian, investasi ini sangat berisiko, karena jika tidak isa menjualnya Cartier akan mengalami permasalahan finansial yang bisa sangat menghambat keseluruhan perusahaan. 

Adapun ternyata batu permata yang dimaksud adalah Hope Diamond.

Ini adalah batu permata berwarna biru seberat 45 karat yang terkenal terkutuk, yang dulu dikenal juga dengan sebutan Tavernier Blue.

Sayangnya, belum diketahui pasti mengapa Hope Diamond disebut sebagai permata yang terkutuk.

Melansir dari Forbes, batu permata ini ditemukan di sebuah tambang Kollur di India pada abad ke-17 oleh Jean-Baptiste Tavernier, seorang pedagang permata asal Prancis.

Setelahnya, batu permata ini pun telah banyak berpindah tangan dan kepemilikan selama ratusan tahun.

Kendati demikian, diceritakan bahwa mereka yang pernah memiliki atau bahkan dekat dengan batu itu mengalami nasib buruk. 

Baca Juga: Brand Perhiasan Mewah Cartier Gugat Tiffany & Co, Ada Masalah Apa?

Reaksi terhadap mitos tersebut pun beragam, ada yang percaya namun beberapa orang justru skeptis. 

Namun, bagi mereka yang percaya dengan cerita tersebut, orang-orang yang pernah memilikinya ada beberapa yang mati karena dicabik-cabik oleh anjing liar di era Konstantinopel atau seorang lainnya pernah ditembak di punggungnya.

Adapun cerita kutukan yang paling populer adalah kasus Marie Antoinette dan Louis XVI, yang pernah menjadikan batu permata tersebut sebagai mahkota, berakhir tragis dengan cara dipenggal selama Revolusi Prancis. 

Pasca Dibeli Cartier

Sementara itu, beberapa bulan setelah Pierre membuka outlet Cartier di New York, Amerika Serikat, perusahaan membeli Hope Diamond di Paris, Prancis.

Batu permata itu telah berpindah tangan beberapa kali dalam beberapa bulan sebelumnya.

Dari Simon Frankel, seorang pedagang berlian di New York, berlian itu telah diberikan kepada seorang kolektor di Turki, yang dilaporkan atas nama Sultan Hamid dari Kekaisaran Ottoman sebelum ia digulingkan.

Kemudian beralih ke dealer Prancis Rosenau, sebelum akhirnya dibeli oleh Cartier sebesar 500.000 franc atau sekitar 2,2 juta dolar AS hari ini (setara dengan 31 milyar Rupiah).

Walau memiliki rupa yang sangat indah, namun Cartier kesulitan untuk menemukan calon pembeli yang cukup kaya dan fanatik terhadap berlian.

Baca Juga: Harganya Melebihi Jet Pribadi, Ini 5 Perhiasan Paling Mahal dalam Sejarah

Belum lagi latar belakang cerita 'kutukan' yang selalu disematkan pada Hope Diamond selama ratusan tahun. 

Frankel, pemilik sebelumnya, juga kesulitan menemukan pembeli selama tujuh tahun, sehingga berdampak pada keuangan perusahaan.

Bahkan ia harus menjual perusahaannya dengan harga yang sangat rendah.  

Kendati demikian, nampaknya fakta menyedihkan tersebut tak mengurungkan niat Pierre untuk membeli Hope Diamond dan menjualnya dengan harga yang fantastis. 

Pierre Cartier.
Pierre Cartier. COURTESY OF FRANCESCA CARTIER BRICKELL

Padahal sebelumnya, mereka sudah pernah mendapatkan peringatan bahwa selama Hope Diamond dalam kepemilikan seseorang, bisnis mereka bisa gagal.

Namun, Pierre justru menanggapi peringatan tersebut dengan anggapan bahwa ketenaran batu permata biru itu bisa menguntungkannya.

Polemik Penjualan Hope Diamond

Pierre pun akhirnya menawarkan Hope Diamond kepada seorang perempuan dari keluarga kaya raya asal Amerika Serikat, Evalyn Walsh McLean, yang sangat mencintai perhiasan.

Baca Juga: 5 Jenis Batu Permata untuk Mempercantik Perhiasan, Ada Batu Safir Biru

Awalnya tawaran Pierre tak berhasil membuat Evalyn untuk membawa pulang batu permata tersebut sebagai koleksinya. 

Namun Pierre memutar otak dengan mengubah permata tersebut dimuat dalam bingkai oval berlian kecil, yang membuat Evalyn sedikit lebih tertarik walau sebenarnya belum yakin.

Demi meyakinkan Evalyn agar bisa membeli batu permata tersebut, Pierre pun akhirnya mengijinkannya untuk membawa pulang perhiasan tersebut untuk merasakannya langsung sebelum memutuskan untuk membelinya atau tidak. 

“Selama berjam-jam, permata itu menatapku. Dan pada suatu saat di malam hari saya mulai sangat menginginkannya. Kemudian saya mengalungkan rantai di leher saya," cerita Evalyn.

Keesokan harinya, Pierre menerima kabar bahwa Evalyn akan membeli Hope Diamond dengan harga 180.000 dolar AS atau sekitar 5 juta dolar AS hari ini setara 71 milyar Rupiah), di mana angsuran pertama akan menjadi 40.000 dolar AS.

Kendati demikian, beberapa minggu setelah kontrak tersebut disepakati dan ditandatangani Evalyn, Pierre belum menerima pembayaran satu sen pun.

Padahal sebelumnya, demi permintaan klien istimewa tersebut, telah memasukkan klausul yang menyatakan bahwa berlian akan diganti rugi jika terjadi kematian. 

Namun Evalyn masih menunda-nunda pembayaran, hingga akhirnya Cartier membuat gugatan hukum kepadanya.  

Akhirnya Evalyn memutuskan akan membayar batu permata tersebut, namun harus dibawa ke gereja untuk diberkati.

Baca Juga: Jewelry Day, Ini 5 Rekomendasi Perhiasan Lokal untuk Maksimalkan Penampilan

Ia sempat takut setelah membaca artikel dalam sebuah surat kabar yang mengatakan bahwa May Yohe, mantan istri Thomas Hope dan pemakai berlian sebelumnya, memperingati Evalyn tentang kutukan Hope Diamond. 

Akhirnya pemberkatan pun dilangsungkan di gereja Russel Monseigneur.

“Saya telah memakai berlian saya (Hope Diamond) sebagai jimat,” ujar Evalyn setelah akhirnya perhiasan tersebut diberkati.

Akhirnya penjualan pun selesai pada awal 1912, dengan Evalyn yang menjual zamrud dari liontin Star of The East yang terkenal, yang telah mereka beli beberapa tahun sebelumnya untuk membantu membayar Hope Diamond.

Sementara itu, di sisi Cartier, penjualan Hope Diamond ternyata tak menguntungkan karena mereka harus membayar biaya yang besar untuk urusan legal dan perseteruan sebelumnya dengan Evalyn.

Kutukan pada Evalyn McLean

Evalyn McLean mengenakan Hope Diamond.
Evalyn McLean mengenakan Hope Diamond. Dok. BETTMANN ARCHIVE

Evalyn memiliki Hope Diamond itu selama sisa hidupnya. 

Meskipun ia tidak pernah percaya pada kutukan itu, ia mengalami cukup banyak nasib buruk selama bertahun-tahun.

Suaminya, Ned, kabur dengan perempuan lain dan kemudian meninggal di rumah sakit jiwa.

Perusahaan surat kabar keluarga mereka, The Washington Post, bangkrut.

Putranya tewas dalam kecelakaan mobil dan putrinya meninggal karena overdosis obat.

Bahkan ia sempat terpaksa menggadaikan Hope Diamond seharga 37.500 dolar AS dalam upaya untuk mencegah penyitaan rumah.

Pada akhirnya Hope Diamond disimpan di Smithsonian Institution, museum dengan keamanan tinggi, yang kini dikunjungi lebih dari tujuh juta pengunjung per tahun.

Hope Diamond pun kini disebut sebagai perhiasan paling tak ternilai harganya dalam sejarah.

(*)

Baca Juga: 7 Jenis Warna Emas untuk Perhiasan, Ada Emas Hitam yang Memesona

Sumber: Forbes
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja