Parapuan.co - Hari Arsitektur Indonesia yang diperingati setiap tanggal 18 Maret setiap tahunnya jatuh di hari Jumat (18/3/2022) ini.
Arsitek merupakan profesi yang memiliki peran penting dalam hal merancang dan memberikan saran estetika pada objek yang dibangun.
Selain itu, arsitek juga berperan penting dalam mendukung perencanaan dan perancangan kota, serta perencanaan dan perancangan lingkungan atau kawasan.
Maka dari itu, untuk menjadi seorang arsitek profesional, dibutuhkan pendidikan formal di tingkat S1 serta pelatihan khusus untuk mendapatkan sertifikasi.
Namun, bagaimana dengan prospek kerja profesi arsitek? Apakah akan terus terbuka lebar di masa depan?
Melansir Gramedia.com, peluang kerja di bidang arsitek akan selalu terbuka lebar sampai kapanpun.
Pasalnya, arsitek masuk ke dalam kategori profesi yang bersaing ketat di era pasar bebas ASEAN.
Selain itu, seperti disebutkan sebelumnya, arsitek juga memiliki peran yang sangat penting dalam hal pembangunan yang ada di masyarakat, misalnya merancang pembangunan kompleks sampai tata kota suatu negara.
Seorang arsitek juga bisa bekerja di mana saja, mulai dari di bidang industri, desain komersial, desain hunian, pertamanan, serta green building.
Baca Juga: Hari Arsitektur Indonesia, Kenali 7 Keterampilan yang Harus Dimiliki Arsitek
1. Arsitek bidang industri
Seorang arsitek yang bekerja di bidang industri bertugas untuk menangani pembangunan pabrik, jembatan, bandara, dan lain-lain.
Untuk bekerja di bidang ini, dibutuhkan arsitek yang memiliki pengetahuan yang mumpuni mengenai struktur.
Maka dari itu, arsitek bidang industri harus memiliki keterampilan untuk mengembangkan rencana desain, yang mengacu pada struktur bangunan, menjaga ukuran dan besaran ruang, serta hal lainnya.
2. Arsitek bidang desain komersial
Arsitek yang bekerja di bidang desain komersial memiliki tugas untuk menangani hal yang serupa dengan arsitek di bidang industri, seperti dalam pembangunan pabrik hingga bandara.
Keterampilan yang dibutuhkan juga tak jauh berbeda, yakni keterampilan untuk memahami struktur bangunan.
3. Arsitek desain hunian
Seperti namanya, arsitek yang bekerja di bidang desain hunian akan menangani rumah, perumahan, gedung apartemen, vila, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Termasuk Mengikuti Pelatihan, Ini 3 Langkah yang Harus Diambil untuk Jadi Arsitek
Keterampilan yang harus dimiliki arsitek desain hunian yakni memiliki kreativitas yang tinggi, sebab mereka akan bekerja sama dengan klein yang memiliki keinginan berbeda-beda.
Selain harus memperhatikan nilai estetika, penting juga untuk arsitek desain hunian untuk fokus pada perencanaan desain bangunan, mengikuti spesifikasi yang diminta.
4. Arsitek pertamanan
Selain menangani pembangunan dalam ruangan, ada juga arsitek yang menangani area luar bangunan, seperti taman dan kebun.
Dalam hal ini, arsitek pertamanan akan bekerja sama dengan kontraktor lanskap dan berkoordinasi dengan pihak tata kota untuk mengerjakan rencana pengembangan kota.
Arsitek pertamanan tak hanya harus bisa fokus pada aspek keindahan dan fungsi, tetapi juga kelayakan serta mempertimbangkan dampak bagi lingkungannya.
5. Arsitek green building
Fokus pada pembangunan yang menerapkan pendekatan lingkungan, arsitek green building harus bisa mengetahui bahan serta fitur yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Survei IBCWE Tunjukkan Toxic Masculinity di Tempat Kerja Masih Tinggi
Selain itu, arsitek ini juga harus menghindari desain bangunan, bangunan apapun itu, yang bisa berpengaruh buruk pada lingkungan.
Dengan kata lain, arsitek green building harus selalu mempertimbangkan keselarasan bangunan dengan alam dan lingkungan di sekitarnya.
Kawan Puan, itulah prospek kerja profesi arsitek yang ternyata akan selalu terbuka lebar.
Seorang arsitek juga bisa memilih di mana mereka ingin bekerja, sesuai minat masing-masing. (*)