Pilih Kukus Makanan, Megawati Heran Lihat Ibu-Ibu Antre Minyak Goreng Langka

Linda Fitria - Sabtu, 19 Maret 2022
Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri

Parapuan.co - Kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng jadi topik terhangat sepekan belakangan.

Banyak ibu-ibu sampai mengantre panjang demi bisa mendapatkan stok minyak goreng yang hilang dari pasaran.

Kondisi ini tentu begitu miris hingga mendapat sorotan dari banyak pihak, salah satunya Megawati.

Mantan Presiden Indonesia ini juga angkat bicara soal fenomena ibu-ibu yang rela mengantre demi bisa dapat minyak goreng.

Dalam webinar "Cegah Stunting untuk Generasi Emas" di YouTube Tribunnews, Megawati mengungkapkan rasa herannya pada ibu-ibu.

"Saya sampai mengelus dada, bukan urusan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng, saya sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya?" kata Megawati.

Megawati menyoroti cara memasak ibu-ibu yang berfokus pada teknik menggoreng saja, padahal masih banyak teknik masak yang bisa digunakan.

"Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak, apa tidak ada? Itu menu Indonesia lho. Lha kok njelimet gitu," imbuhnya.

Megawati sendiri mengaku tidak mau jika disuruh atau diminta mengantre minyak goreng.

Baca Juga: Mendag akan Umumkan Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Senin Depan

Dirinya lebih memilih untuk mencari alternatif lain seperti mengukus masakan.

"Saya emoh (tidak mau). Aku lebih baik masak di rumah, direbus kek, dikukus kek," katanya.

Selain karena tidak sehat terlalu banyak makan makanan yang digoreng, Megawati juga menyebut minyak goreng bukanlah kebutuhan primer.

Masih banyak cara lain yang bisa kita pakai untuk memenuhi kebutuhan pangan.

"Nanti dipikirnya saya tidak membantu rakyat kecil. Lho, padahal, ini kebutuhan apa tidak? Sebetulnya ini kan bukan primer sebetulnya, kalau mikirnya kita kreatif," pungkasnya.

(*)

Sumber: Youtube
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja