Parapuan.co - Film terbaru kolaborasi Disney dan Pixar, Turning Red, berhasil menjadi film dengan penayangan perdana terbesar di Disney+ secara global.
Kesuksesan ini tentu saja tak lepas dari film Turning Red sendiri yang mampu menghadirkan kisah kehidupan sehari-hari dengan dibumbui imajinasi.
Penggambaran karakter utamanya yang akan berubah jadi panda merah ketika tak bisa mengontrol emosinya jadi pesan penting bagi kita sebagai penonton untuk selalu sabar.
Turning Red berlatar di dunia nyata dan menghadirkan tampilan karakter yang lebih eskpresif.
Film ini mengikuti kisah remaja perempuan berusia 13 tahun bernama Meilin Lee yang harus menghadapi perubahan 'besar' ketika menginjak usia remaja.
Berlatar awal tahun 2000-an, Turning Red tidak hanya menjadi hiburan bagi penontonnya, tapi juga membawa sentuhan nostalgia bagi para penggemar.
Konflik yang dihadirkan di dalam film seakan nyata dan rasanya pernah kita hadapi ketika dulu menginjak remaja.
Perdebatan dengan orang tua, punya geng di sekolah, hingga mengidolakan boy band seolah jadi momen nostalgia penonton ke masa remaja.
Penuh dengan detail menarik dan tak terduga, ini dia 5 fakta menarik di balik layar film Turning Red, seperti yang PARAPUAN rangkum dari rilis resmi Disney+.
Baca Juga: Sinopsis dan Fakta Turning Red, Remaja Perempuan Berubah Jadi Panda Ketika Marah
1. Dikerjakan dari rumah
Situasi pandemi membuat tim animasi film Disney and Pixar’s Turning Red bekerja dari rumah.
Proses animasi film ini dikerjakan dari berbagai tempat, seperti rumah masa kecil para kreator, di ruang keluarga, garasi, bahkan kamar anak seorang kreator.
Meski dikerjakan dari rumah masing-masing, namun hasil kerja keras para tim animasi membuat film Disney and Pixar’s Turning Red tetap hangat dan dekat dengan para penggemar.
2. Menggunakan hampir 200.000 titik simulasi gerakan
Ada lebih dari 180,000 titik simulasi yang dibuat oleh tim produksi demi menghadirkan animasi yang lebih halus dan natural.
Hasilnya, mulai dari helaian rambut, bantal dan rambut yang bersentuhan, hingga gerakan-gerakan lain dilakukan tiap karakter terasa nyata.
Jumlah titik ini memastikan visual dan pergerakan animasi dari tiap adegan, bahkan hingga gerakan-gerakan kecil pun, memiliki pergerakan yang mulus.
3. Film di dalam film
Baca Juga: 5 Karakter Perempuan Paling Menonjol di Film Turning Red, Siapa Favoritmu?
Dalam Turning Red, terdapat adegan dimana Mei dan ibunya, Ming, menyaksikan drama serial di televisi yang berjudul Jade Palace Diaries.
Menariknya, tim produksi Turning Red secara khusus menulis naskah sepanjang dua lembar untuk drama serial Jade Palace Diaries, meskipun yang ditampilkan dalam film hanya beberapa cuplikan saja.
Dalam tayangan tersebut para penonton juga dapat melihat logo di TV yang berbentuk seperti Bao, karakter dumpling dari film pendek Pixar karya Domee Shi yang memenangkan piala Oscar.
4. Tampilan spesial para karakter
Tim produksi membuat tampilan unik untuk setiap karakter yang dapat mempermudah para penonton untuk mengenal mereka.
Para animator menampilkan kawat gigi Miriam sebanyak mungkin, alis Abby yang selalu terlihat “marah” bahkan saat ia senang, dan kelopak mata Priya tidak pernah bergerak agar ia selalu terlihat tenang.
5. Sentuhan Italia dalam film
Pengunjung yang datang ke kuil keluarga Mei disambut dengan dua patung kucing yang ternyata mirip dengan kucing Italia ‘Machiavelli’ dari Luca.
Bentuk dan rupa patung kucing di kuil keluarga Mei memang dibuat mirip dengan Machiavelli, hanya saja bulunya sedikit lebih panjang dan juga memiliki warna yang berbeda.
Turning Red adalah sebuah film animasi yang cocok Kawan Puan tonton seorang diri maupun bersama dengan buah hati.
Film ini bisa kamu tonton sekarang juga di layanan streaming Disney+ Hotstar.
Baca Juga: Gemas! Ini 5 Karakter Anak Perempuan Tangguh dalam Film Animasi Ghibli
(*)