Parapuan.co - Sejak Jumat malam (18/3/2022) hingga Minggu(20/3/2022), Kota Sangatta, Kabupaten Kutai Timur direndam banjir.
Sebanyak 3.937 Kepala Keluarga diketahui terdampak banjir ini.
Tinggi banjir yang melanda Kota Sangatta bahkan mencapai 2 meter dan membuat warga harus mengungsi.
Melansir Kompas.com, ratusan orang telah dievakuasi oleh Tim SAR, di antaranya 150 orang di Gang Loa Hitam sebanyak 150 orang, Gang Loa Mali sebanyak 150 orang, dan beberapa daerah lain.
"Ada 6 titik banjir. Kecamatan Sangatta Selatan ada tiga titik yakni Dusun Pinang Mas, Dusun Bukit Indah dan Desa Sangkima. Sementara di Sangatta Utara juga ada tiga titik yakni Desa Sangatta Utara, Kelurahan Teluk Lingga dan Desa Swarga Bara," kata Melkianus Kotta, Kepala Basarnas Kaltim.
Selain tingginya air yang merendam kawasan di sana, ada juga yang membuat warga khawatir.
Yakni kemunculan biawak di sekitar pemukiman warga, bahkan rumah sakit.
Sebagaimana kita tahu, Sangatta sendiri memang dikenal sebagai habitat biawak karena memiliki banyak sungai.
Biawak sempat terekam kamera muncul di halaman Rumah Sakit Pupuk Kaltim (RSPKT) Prima Sangatta.
Baca Juga: Waspada! Inilah 7 Macam Penyakit yang Rentan Menular setelah Banjir
"Di RSPKT tadi ada buaya (biawak) yang muncul keliling di halaman RSPKT. Makanya warga nggak berani beraktivitas di air saat itu," kata Dodi, warga Sangatta, Sabtu melansir Kompas.com.
Kemunculan biawak itu pun langsung dilaporkan ke Basarnas Kalimantan Timur.
Kini tim basarnas tengah bersiaga dengan situasi tersebut sebab di Sangatta memang banyak hewan buas yang hidup.
Selain itu, masyarakat diminta tidak banyak beraktivitas di air mengingat adanya ancaman hewan buas.
"Bagi masyarakat yang memang dianggap sudah aman menetap di situ upayakan jangan sampai bergeser ke mana-mana. Jadi faktor keamanan yang diutamakan, kita koordinasi dengan tim SAR, baik itu TNI-Polri yang ada di lapangan di sana apabila melihat ada ini (buaya) segera informasi," ungkap Melkianus Kotta.
(*)