"Jadi mereka karena kedengarannya keras, teriak-teriak beat-nya kencang jadi mikirnya 'wah ini pasti ngajak keburukan, padahal kita enggak ada ngajak keburukan'," lanjutnya.
Menurut keterangan Marsya, orang tuanya sangat mengagumi pedangdut Lesti Kejora yang kini menjadi artis sukses.
"Dulu tuh kayak disuruh pindah genre, 'Yaudah lah pindah dangdut aja, tuh lihat tuh Lesti tuh, cepat kayanya'," cerita Marsya.
Alih-alih kesal dengan perbedaan pendapat orang tua mereka, para personil VOB memahami keinginan orang tua mereka.
Bagi Marsya, Widi, dan Siti, orang tua mereka suka dan akrab dengan musik dangdut yang setiap hari didengar di rumah.
"Jadi orangtua kan tahunya kayak dangdut, walaupun liriknya sedih masih bisa dijogetin," kata Marsya.
Setelah melihat prestasi dan bakat putrinya, orang tua dari personil Voice Of Baceprot pun mengizinkan anaknya bermain musik metal.
Hal itu juga didukung dengan pembuktian para personil VOB yang mampu membantu perekonomian keluarga lewat karya musik mereka.
"Lambat laun sudah terima, sebenarnya kita sekarang sudah bisa bantu perekonomian keluarga karena mulai menghasilkan lah walaupun nggak besar," tutur Marsya.
"Tapi seenggaknya bisa ngebantu orangtua yang di kampung," tutupnya.
Baca Juga: Mimpi Jadi Nyata! Voice of Baceprot Bakal Tampil di Wacken Open Air 2022
(*)