Parapuan.co - Kawan Puan merasa banyak makan tapi tetap kurus? Dengarkan tubuhmu, ketahui bahwa metabolisme setiap orang berbeda.
Kamu mungkin bisa makan sepuasnya tapi tidak gemuk, sedangkan temanmu makan sedikit saja naik berat badannya.
Dengarkan tubuhmu bahwa ada berbagai kondisi kesehatan yang menyebabkan banyak makan tapi tetap kurus. Yuk, simak!
1. Tingkat metabolisme basal sangat tinggi
Kondisi ini dikarenakan kamu memiliki tingkat metabolisme basal yang sangat tinggi atau yang biasa disebut Basal Metabolic Rate (BMR).
Melansir The Health Site, BMR adalah tingkat pengeluaran energi minimal per satuan waktu oleh manusia saat istirahat.
Saat kamu beristirahat dan tidak melakukan aktivitas fisik yang berat, tubuhmu menghabiskan sebagian energi untuk aktivitas dasar.
Aktivitas dasar termasuk bernapas, memompa jantung, fungsi otak, dan kecepatan tubuh dalam melakukan hal ini.
Perhatikan kesehatanmu bahwa memiliki BMR tinggi akan membakar lebih banyak kalori saat istirahat dibandingkan dengan orang lain dengan BMR lambat.
Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Inilah 5 Penyebab Berat Bedan Sulit Turun
Sebagai hasilnya, kamu tidak menambah berat badan meski pun makan makanan dalam jumlah besar.
Dengarkan tubuhmu jika BMR akan menurun seiring bertambahnya usia dan meningkat seiring dengan peningkatan massa otot.
2. Hipertiroidisme
Melansir Healthline, tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme menyebabkan kelebihan hormon tiroid dalam tubuh.
Hormon tiroid bertanggung jawab atas banyak elemen metabolisme manusia, termasuk pengaturan laju metabolisme.
Pengidap hipertiroidisme memiliki metabolisme yang terlalu aktif dan sering membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.
Perhatikan kesehatanmu jika tanpa pengobatan yang tepat, hipertiroidisme dapat menyebabkan kesulitan menambah berat badan meski asupan makanan meningkat.
3. Obat-obatan dan perawatan
Obat-obatan dan perawatan tertentu juga berpotensi mengurangi nafsu makan, mual, muntah, dan diare.
Baca Juga: Hari Obesitas Sedunia, 5 Tips Jaga Berat Badan Ideal di Tengah Pandemi
Misalnya, obat-obatan seperti antibiotik dan perawatan seperti kemoterapi umumnya diketahui menyebabkan efek samping gastrointestinal.
Sehingga, orang yang memerlukan jenis perawatan ini mungkin mengalami penurunan berat badan dan kesulitan menambah berat badan selama perawatan.
4. Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah jenis kondisi autoimun di mana tubuh menghancurkan sel-sel di pankreas yang bertanggung jawab untuk produksi insulin.
Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk metabolisme glukosa.
Ketika diabetes tipe 1 tidak dikelola dengan baik, maka dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi, yang kemudian diekskresikan dalam urin.
Pada akhirnya, ekskresi glukosa berlebih ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak disengaja.
Jadi dengarkan tubuhmu bila mengetahui berat badan tidak bertambah meski banyak ya, Kawan Puan.
Dengan mengetahui sejak dini, kamu akan memahami apakah ada masalah kesehatan yang mendasari atau tidak.
Baca Juga: Bahaya Makan Terlalu Cepat, dari Risiko Jantung hingga Berat Badan