Parapuan.co - Selain minimalis, tren gaya hidup lainnya yang populer di kalangan generasi muda dewasa ini ialah gaya hidup frugal atau frugal living.
Gaya hidup ini mengacu pada bagaimana seseorang bisa menghabiskan lebih sedikit uang, tetapi tetap memprioritaskan hal-hal yang dianggap penting dalam hidupnya.
Melalui frugal living, diharapkan seseorang bisa segera mencapai tujuan finansial yang ingin dicapainya, termasuk financial freedom atau kebebasan finansial.
Menurut Samuel Ray, HR Professional dan Content Creator yang juga telah menerapkan frugal living selama 10 tahun, inti dari gaya hidup ini ialah bagaimana kamu bisa cermat ketika mengeluarkan uang.
“Cermat dalam memilah-milah, apa sih spending yang penting bagi kita? Jadi bukan berarti semuanya tidak dibeli atau membeli semuanya yang paling murah, tapi memilah dengan cermat, sehingga pemasukan kita bisa diinvestasikan untuk mencapai kebebasan finansial,” jelas Ko Sam, panggilan akrabnya, kepada PARAPUAN beberapa waktu lalu.
Namun tentunya, gaya hidup ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang harus kamu ketahui apabila Kawan Puan ingin menerapkan frugal living.
Dalam kesempatan yang sama, Ko Sam mengatakan bahwa salah satu kelebihan utama dari frugal living ini adalah kamu bisa lebih memahami makna hidupmu.
Pasalnya, dengan menentukan tujuan keuangan untuk bebas finansial, kamu bisa memiliki kebebasan akan kehidupanmu di masa depan.
“Ketika titik itu sudah tercapai nanti, kita bebas mau ngapain dengan hidup kita. Yang namanya orang bilang FOMO, mau jalan-jalan, mengejar passion, itu justru kita bisa lakukan karena kita bayar harga di depan,” ungkap Ko Sam.
Baca Juga: Tak Sekadar Berhemat, Ternyata Inilah Inti dari Gaya Hidup Frugal
Dengan kata lain, anggapan bahwa mereka yang menerapkan gaya hidup frugal tidak bisa menikmati hidupnya sebenarnya salah.
Sebaliknya, kamu justru akan memiliki kebebasan untuk menikmati hidup di masa depan tanpa perlu memikirkan soal keuangan, karena kamu telah bebas secara finansial.
“Jadi kami bayar harga duluan, supaya di hari tua, bisa lepas dari bekerja untuk uang dan bisa bebas finansial untuk melakukan apa pun,” ujarnya lagi menceritakan alasan dirinya menerapkan frugal living.
Sementara itu, kekurangan dari frugal living ini terletak pada kemampuan setiap orang untuk menabung.
Ya, tak ada aturan baku dalam menerapkan gaya hidup ini, sebab semua orang memiliki penghasilan, kemampuan, sampai tujuan finansial yang berbeda-beda.
“Kalau untuk kekurangannya, aku sadar penuh bahwa kemampuan untuk menabung tiap orang itu berbeda-beda. Mungkin goal yang dikejar oleh banyak orang melalui frugal living ini, yaitu kebebasan finansial, itu enggak semua orang bisa capai di usia 35,” terang ayah satu anak itu.
“Jadi kekurangannya bikin orang discourage atau bikin orang enggak semangat ngejar karena gajinya kecil,” sambungnya.
Kendati demikian, bukan berarti lantas Kawan Puan yang masih memiliki gaji pas-pasan tidak bisa menerapkan gaya hidup ini.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Gaya Hidup Frugal dan Minimalis
Ko Sam menegaskan, alih-alih merasa tidak percaya diri untuk mencapai tujuan finansial, kamu harus mengatur strategi untuk meningkatkan penghasilan, baik itu melalui bisnis, peningkatan karier, atau pekerjaan sampingan.
“Dan balik lagi juga standar orang bisa bebas finansial itu berbeda-beda. Hitung dulu, balik lagi ke budgeting, kalian setiap bulan keluar uang berapa yang betul-betul esensial buat hidup? Itu yang berbeda-beda tiap orang, dan enggak perlu membanding-bandingkan,” tegasnya.
Terakhir, ia juga mengingatkan bahwa disiplin dalam mengatur keuangan merupakan hal penting lainnya yang bisa membawamu mencapai tujuan finansial tersebut.
Nah, Kawan Puan, itulah kelebihan dan kekurangan dari gaya hidup frugal menurut Samuel Ray.
Dari penjelasan Ko Sam, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya siapapun bisa menerapkan frugal living untuk mencapai tujuan finansialnya.
Namun, setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga penting untuk menemukan sendiri tujuan yang ingin dicapai. (*)