Parapuan.co - Selain menjadi brand kecantikan yang dipercaya dan dipilih banyak orang untuk mengatasi berbagai masalah kulit, Kiehl's punya visi misi lain yang tak kalah pentingnya.
Kiehl’s Indonesia memiliki komitmen jangka panjang untuk melestarikan lingkungan, salah satunya lewat kampanye #PelukUntukOrangUtan.
Kampanye ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada publik tentang pentingnya kita untuk turut berkontribusi dalam pelestarian habitat orang utan dan mendukung upaya konservasi.
Kontribusi dari kampanye ini pun digunakan untuk mendukung upaya pelestarian habitat orang utan Kalimantan, di Hutan Lindung Wehea, Kalimantan Timur.
Kampanye ini bukan kali pertama, karena sejak 2016 Kiehl's Indonesia sudah memulai komitmen ini dengan serius.
Dan tahun ini adalah kali ketiga perjalanan kampanye #PelukuntukOrangUtan yang telah menerima 10.000 partisipasi masyarakat Indonesia yang turut peduli dan berkontribusi dalam pelestarian habitat orang utan.
Bukan tanpa alasan Kiehl's Indonesia memilih untuk melakukan kampanye #PelukuntukOrangUtan.
Fakta bahwa orang utan telah dikategorikan sebagai satwa yang dilindungi di Indonesia, mendorong Kiehl’s Indonesia menjalankan kampanye #PelukUntukOrangUtan secara berkelanjutan.
Pasalnya, terdapat 50.000 individu orang utan di wilayah Kalimantan dan 78 persen orang utan kalimantan tersebar di luar kawasan konservasi.
Baca Juga: Ini 3 Gaya Hidup Berkelanjutan yang Perlu Dilakukan Masyarakat Modern
Dengan kata lain, #PelukUntukOrangUtan adalah simbol kepedulian dan dukungan terhadap upaya perlindungan habitat orang utan.
“Kampanye #PelukUntukOrangUtan merupakan salah satu bentuk kontribusi sosial Kiehl’s di Indonesia yang bertujuan untuk membantu memberikan pemahaman terkait pentingnya hutan untuk orang utan dan sebaliknya, termasuk pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian Hutan Lindung Wehea yang menjadi habitat orang utan Kalimantan," ujar Venny Septianita, Brand General Manager, Kiehl’s Indonesia.
Dalam kampanye tahun ini, Kiehl's Indonesia melalui aksi Gestures of Love telah menerima 10.000 dukungan masyarakat Indonesia dan 5.000 kemasan kosong terkumpul untuk didaur ulang.
Melalui kampanye ini, kontribusi sebesar Rp250.000.000 akan digunakan untuk membantu pelestarian Hutan Lindung Wehea di Kalimantan Timur.
Gestures of Love ditunjukkan dengan mengikuti tantangan misi di akun Instagram @kiehls.id; membeli produk Kiehl’s Ultra Facial Cream dengan stiker khusus; daur ulang kemasan produk kecantikan apa saja di outlet Kiehl’s di seluruh Indonesia; dan ikut menonton konser virtual bersama Nadin Amizah pada Rabu, 23 Maret 2022.
Sementara itu, masyarakat adat Wehea pun menyambut positif dukungan pelestarian orang utan melalui kampanye yang dilakukan oleh Kiehl's Indonesia.
Hal ini turut disampaikan oleh Siang Geah, tokoh masyarakat adat Wehea sekaligus anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang mengatakan bahwa hutan adalah tempat hidup masyarakat sekitar bergantung.
Ditambahkan olehnya bahwa hutan adalah lumbung kehidupan bagi masyarakat adat Wehea dan menjadi habitat orang utan.
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Cinta Laura Ungkap Kebiasaan Sederhana yang Bisa Lindungi Bumi
"Kami berterima kasih atas dukungan Kiehl’s selama beberapa tahun belakangan ini yang turut membantu menguatkan kapasitas Lembaga Adat Wehea dalam melindungi hutan agar populasi orang utan di wilayah kawasan Wehea tetap terjaga. Kami berharap dapat terus menjaga hutan sehingga masyarakat adat Wehea bisa hidup sejahtera di tengah hutan yang lestari melalui berbagai kemitraan yang sudah terjalin,” ujar Siang.
Kerja sama yang terjalin sejak tahun 2016 melalui kampanye #PelukuntukOrangUtan ini menghadirkan berbagai program pendampingan dan pelatihan telah terlaksana di antaranya adalah pelatihan ekowisata berbasis masyarakat, peningkatan kapasitas untuk hak kelola hutan, hingga penyediaan kelengkapan peralatan patroli untuk pengamanan Hutan Lindung Wehea.
Adapun kontribusi dari kampanye #PelukUntukOrangUtan tahun ini akan digunakan untuk mendukung upaya pengelolaan hutan serta beasiswa anak-anak Wehea sebagai harapan generasi mendatang yang meneruskan semangat melestarikan hutan.
Dukungan pendidikan ini pun diharapkan dapat menjadi pintu untuk meningkatkan kapasitas warga mengelola hutan lebih baik.
Dalam kampanye ini, Kiehl’s juga menggandeng Pradikta Wicaksono atau yang juga populer dikenal sebagai Dikta, sebagai personality partner.
“Saya sangat senang dapat ambil bagian dalam program ini. Bagi saya, pesannya sangat penting, yaitu agar kita semua, terutama generasi muda menyadari bahwa apa yang terjadi pada orang utan itu secara jangka panjang berpengaruh pada keberlanjutan bumi,” ujar Dikta.
Ia percaya bahwa hutan dan orang utan adalah bagian dari ekosistem yang perlu dijaga oleh kita semua.
"Saya mengajak generasi muda untuk tidak menutup mata terhadap isu yang penting ini. Satu per satu dari kita bisa berperan aktif dalam menjaga kelestarian habitat orang utan," tambahnya lagi.
Melalui kampanye ini pula, L’Oréal Group sebagai wadah yang menaungi Kiehl's, ingin menunjukkan keseriusannya dalam berkontribusi menghadapi tantangan yang dihadapi dunia.
Baca Juga: Didukung L'Oréal, Shopee Gagas Packaging yang Ramah Lingkungan
"Untuk melakukannya, L’Oréal Group menginvestasikan dana untuk kebutuhan sosial dan lingkungan yang mendesak serta memastikan bahwa seluruh merek kami, termasuk Kiehl’s, mendorong transformasi dan memberikan kontribusi untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik," jelas Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement & Sustainability, L’Oréal Indonesia.
Hal ini pun sejalan dengan komitmen sustainability L’Oréal For The Future, yang mana menghormati batasan-batasan planet dan memberikan kontribusi untuk memecahkan tantangan lingkungan sosial.
“Isu lingkungan merupakan hal yang sangat penting di Indonesia, dan menjadi tujuan kami untuk menciptakan kecantikan yang menggerakan Indonesia semakin maju. Salah satunya adalah dengan kampanye #PelukUntukOrangUtan, di mana tidak hanya kita mendukung regenerasi alam, tetapi juga pelestarian orang utan yang menjadi ikon dari Indonesia,” tutupnya. (*)
Baca Juga: 7 Satwa Liar Dilindungi Ditemukan di Rumah Bupati Langkat, Ada Orang Utan hingga Monyet Hitam