Parapuan.co- Menjelang Ramadan, bisnis Frozen Food atau makanan beku saat ini semakin diminati.
Selain praktis dan tahan lama, bisnis jenis ini lebih minim modal dengan keuntungan yang menggiurkan.
Lalu seperti apa keuntungan yang ditawarkan bisnis makanan beku dan cara menghitung laba bersihnya? Simak penjelasannya di bawah ini!
Usahakan meminimalisir modal
Kawan Puan bisa memulai membuka bisnis makanan dengan modal yang minim.
Hal tersebut disampaikan oleh Owner Hoki Foods, Astri Putri Ardi, yang sudah terjun ke bisnis frozen food sejak 2013 dilansir dari Kompas.com.
Ia mulai terjun ke bisnis makanan beku dalam bentuk steam boat saat baru memiliki anak.
“Mulainya aku jual steamboat itu aku ambil 10 barang. Total Rp 650.000 modalnya,” kata Astri pada Selasa (7/7/2020).
Menurut Astri, membuka bisnis makanan beku tidak mengeluarkan banyak modal di awal karena pengeluaran tetap harus diminimalisir.
Baca juga: 4 Kriteria Bisnis Frozen Food yang Tidak Dikenakan Denda Usaha
Pasalnya, banyak orang yang mengeluarkan lebih banyak modal di awal bukan untuk membeli makanan bekunya, namun untuk membeli peralatan mahal seperti kulkas khusus.
Untung meminimalisir pengeluaran di awal, kamu bisa menggunakan freezer yang ada di rumah.
“Pakai freezer rumah juga bisa. Aku awalnya pakai freezer di kulkas rumah. Beli 10 dulu pertama, jual sambil lihat respon target customer. Kalau oke, beli lagi, tambah lagi sedikit aja,” papar Astri.
“Kalau sudah ada marketnya mau beli freezer yang lebih besar sedikit boleh saja," tambahnya.
Utamakan mendapat target pasar
Bagi Astri, mendapatkan target pasar lebih penting dibanding membeli perkakas seperti freezer.
Setelah menemukan target pasar, kamu bisa memasarkan produk dan mendapat keuntungan lebih cepat.
Astri sendiri mengaku hanya mengambil untung sekitar 10-20 persen dari total modal yang ia keluarkan.
Hal itu ia lakukan agar lebih banyak orang yang membeli daripada jumlah keuntungan yang didapatkan.
Baca juga: 4 Tips Membuat Masakan Beku yang Tahan Hingga 6 Bulan, Yuk Simak
“Lebih mementingkan kalau orang beli banyak. Misalnya orang beli 10 pak, setiap hari itu kan putarannya lebih banyak. Bisa aja per hari 100-150 pak yang keluar," kata Astri.
Menurut Astri, tidak masalah mengambil keuntungan sedikit dari satu barang jika yang terjual semakin banyak.
“Yang penting orang tahu di sini murah dulu. Nanti dia beli banyak dan akan pesan ulang. Cari pelanggan dulu deh,” tambah Astri.
Saat pandemi kemarin, prospek bisnis makanan beku ini juga sangat menjanjikan.
Pada saat itu, banyak orang takut keluar rumah dan memilih untuk membeli frozen food sebagai cadangan makanan.
Karena kondisi tersebut, Astri mengaku pendapatannya meningkat dua kali lipat.
“Sebelum pandemi, kalau bersihnya sekitar Rp 30-40 juta (per bulan). kalau saat pandemi bisa sampai paling gede itu sekitar Rp 60-75 juta," cerita Astri.
"Kita kelabakan juga, sempat kewalahan. Apalagi ditambah bulan puasa jadi lumayan tiga bulan terakhir luar biasa,” lanjutnya.
Dalam sehari, Astri mengaku bisa mengirimkan sekitar 200-300 kemasan frozen food selama pandemi berlangsung.
Tak hanya itu, bisnis frozen food juga sangat menjanjikan jelang Ramadan.
Nah, apakah Kawan Puan tertarik untuk membuka bisnis makanan beku? (*)