Parapuan.co - Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati setiap 24 Maret.
Tuberkulosis atau yang biasa disebut dengan TB atau TBC ini merupakan penyakit menular yang cukup berbahaya.
Maka, perlu diwaspadai akan penularan dan penyebaran penyakit TBC ini.
Data dari WHO menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 800.000 kasus Tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
Hal ini membuat Indonesia menempati peringkat tiga kasus TBC terbesar di dunia setelah India dan Tiongkok.
Untuk itu penting bagi kita untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari berbagai penyakit, termasuk juga TBC.
Salah satunya adalah dengan mengonsumsi madu.
Madu telah lama dikenal akan berbagai manfaat positifnya untuk kesehatan.
Terlebih di tengah pandemi seperti sekarang ini, madu banyak dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca Juga: Mengenal Tuberkulosis, Bagaimana TB Menular hingga Faktor Risikonya
Berbagai literatur menunjukkan bahwa madu telah digunakan sejak ribuan tahun lalu sebagai suplemen untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit.
Menurut Dr. Hj. Dewi Masyithoh, SP., M.Pt., Owner & Komisaris Kembang Joyo Group, manjurnya madu sebagai suplemen yang membantu penyembuhan berbagai penyakit ada kaitannya dengan kayanya zat sehat yang terkandung di dalamnya.
“Madu memiliki kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang tinggi. Untuk vitamin sendiri, madu merupakan sumber vitamin A, Bl, B2, B6, serta vitamin E dan K," jelas Dewi Masyithoh, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.
Sementara itu, madu juga kaya akan mineral yang baik untuk kesehatan seperti magnesium, kalsium, niasin, asam pantotenat, riboflavin, kalium, fosfor, besi, mangan, asam amino dan masih banyak lagi.
"Kandungan-kandungan tersebut sudah terbukti mendukung kesehatan secara optimal. Madu juga sangat kaya akan antioksidan dan dapat berfungsi sebagai antibiotik alami,” kata Dewi Masyithoh.
Dari berbagai manfaatnya yang mendukung penyembuhan berbagai penyakit, madu juga dapat bermanfaat untuk mendukung penyembuhan penyakit pernapasan seperti Tuberkulosis (TBC).
“Madu memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri dan jamur tertentu.
"Oleh karena itu, madu dapat membantu penderita TBC untuk mengatasi keluhan batuk. Hal ini penting mengingat TBC ditularkan saat penderitanya batuk,” lanjutnya.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Komplikasi, Kenali Gejala dan Penyebab Tuberkulosis
Selain bermanfaat untuk batuk, penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Mulago Hospital menunjukkan bahwa madu tak hanya mempercepat proses penyembuhan, tetapi juga menghambat bakteri TB untuk menyebar ke bagian lain tubuh.
Dilansir dari The Observer, bakteri TBC cenderung pertama menyebar dan menginfeksi paru-paru dan kemudian pindah ke seluruh sistem peredaran darah.
Jika seseorang tidak menjalani pengobatan TBC tepat waktu, infeksi dapat menyebar ke ginjal, tulang belakang dan organ perut, yang bisa berakibat fatal.
“Secara umum, seluruh produk perlebahan dapat bermanfaat dalam penyembuhan TBC. Namun, ada beberapa produk perlebahan Kembang Joyo yang dikenal lebih kaya akan manfaat seperti Madu Ipomoea Aqutica yang berasal dari nektar bunga kangkung, Madu Hutan, Propolis, serta Madu Trigona. Produk lebah tersebut merupakan madu asli. Kami siap memberikan garansi Rp1 Juta Rupiah apabila produk madu Kembang Joyo terbukti palsu berdasarkan hasil lab,” tutup Dewi Masyithoh.
(*)