Perbandingan Omzet MS Glow dengan Dua Perusahaan Raksasa Kosmetik Indonesia

Aulia Firafiroh - Jumat, 25 Maret 2022
Perbandingan Omzet Perusahaan Kosmetik Indonesia
Perbandingan Omzet Perusahaan Kosmetik Indonesia funfunphoto

Parapuan.co- Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan pernyataan pengusaha kosmetik, Gilang Widya Pramana atau yang dikenal Juragan 99 soal omzet penjualan produk MS Glow.

Hal tersebut ia sampaikan itu untuk menepis rumor soal pendapatan usahanya yang dinilai tidak sesuai dengan pengeluaran.

Gilang mengatakan jika saat ini MS Glow masuk kategori skincare lokal yang penjualannya tertinggi di Indonesia.

Menurut crazy rich asal Malang tersebut, MS Glow telah mencatat pejualan tertinggi di berbagai marketplace.

Suami Shandy Purnamasari ini juga mengungkapkan jika MS Glow berhasil menjual 2 juta produk per bulan.

Juragan 99 mengklaim omzet penjualan MS Glow menembus Rp 600 miliar per bulan atau mencapai Rp 7,2 triliun dalam satu tahun.

"Dua juta kalikan harga produk yang mulai dari Rp 50.000 – Rp 150.000, paket Rp 300.000. Anggap saja Rp 300.000 kali dua juta, itu Rp 600 miliar per bulan," ucap Juragan 99.

Perbandingan omzet dengan perusahaan kosmetik raksasa di Indonesia

Hebohnya klaim Juragan 99 ini, membuat masyarakat membandingkan omzetnya dengan para pemain besar perusahaan kosmetik di Indonesia yang sudah berdiri sejak puluhan tahun, salah satunya PT Mustika Ratu Tbk dan PT Martha Tilaar Tbk.

Baca juga: Omzet Naik, Pelaku Usaha Angkringan Lakukan Ini selama Pandemi

Keduanya diketahui sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti PT Mustika Ratu Tbk dengan kode emiten MRAT dan PT Martha Tilaar Tbk dengan kode emiten MBTO.

Kabar terbaru, kedua perusahaan itu merilis total penjualan atau omzet melalui Laporan Keuangan 2020 yang dirilis pada tahun 2021 atau di mana dampak pandemi Covid-19 belum terlalu terasa.

Dilansir dari laman Kompas.com, Martha Tilaar mencatatkan penjualan sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 297 miliar atau jika dibagi rata dalam 12 bulan, omzet per bulannya sekitar Rp 24,75 miliar.

Sedangkan pesaingnya, PT Mustika Ratu Tbk mencatatkan omzet penjualan lebih besar di 2020 yaitu sebesar Rp 318 miliar atau jika dibagi rata dalam setahun, omzet per bulannya yakni Rp 26,4 miliar.

Berikut perbandingan omzet MS Glow berdasarkan penuturan Juragan 99 dengan omzet penjualan Mustika Ratu dan Marta Tilaar berdasarkan laporan keuangan terbarunya melansir sumber yang sama:

- MS Glow (menurut Juragan 99)

  • Omzet per bulan: Rp 600 miliar
  • Omzet setahun: Rp 7,2 triliun

- Marta Tilaar (menurut laporan keuangan 2020)

  • Omzet per bulan: Rp 24,75 miliar
  • Omzet setahun: Rp 297 miliar

Baca juga: Tak Perlu Obral Promo, Ini 6 Tips Agar Omzet Penjualan Tetap Stabil

- Mustika Ratu (menurut laporan keuangan 2020)

  • Omzet per bulan: Rp 26,4 miliar
  • Omzet setahun: Rp 318 miliar

Perbandingan dengan perusahaan kosmetik besar lainnya di Indonesia

Jika dibandingan dengan dua pemain lama industri kosmetik di Indonesia, omzet penjualan MS Glow 24 kali lebih besar dari Martha Tilaar dan 23 kali lebih besar daripada Mustika Ratu.

Selain harus bersaing dengan Grup Martha Tilaar dan Mustika Ratu, MS Glow juga harus bersaing dengan perusahaan produsen kosmetik yang tercatat di bursa, seperti PT Akasha Wira International Tbk, PT Kino Indonesia Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk, dan PT Unilever Indonesia Tbk.

Berbanding terbalik dengan MS Glow, Mustika Ratu, dan Martha Tilaar, total penjualan PT Mandom Indonesia Tbk pada 2020 hanya sebesar 1,98 triliun dan mengalami kerugian sebesar Rp 54,77 miliar akibat pandemi.

Lalu, apa itu Omzet?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tayang di Kompas.com, omzet adalah jumlah uang hasil penjualan barang dagangan tertentu selama suatu masa jual.

Menurut Investopedia, omzet adalah konsep akuntansi untuk menghitung seberapa cepat suatu bisnis memperdagangkan produknya.

Biasanya omzet sering disebut sebagai laba kotor, bruto, atau revenue.

Kawan Puan bisa menghitung omzet dengan cara menghitung seluruh proses operasional bisnis, termasuk diskon dan barang yang dikembalikan oleh pembeli.

Omzet setiap perusahaan biasanya menjadi panduan untuk menilai apakah perusahaan  termasuk bisnis skala kecil, menengah, atau besar. (*)

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru