Film bersejarah tersebut merupakan karya Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail pada tahun 1950.
Darah dan Doa adalah film yang penting karena menjadi film Indonesia pertama yang secara resmi diproduksi oleh Indonesia sebagai sebuah negara.
Sebelumnya, film dan karya audio visual lainnya diproduksi dengan campur tangan Belanda, Jepang, maupun China.
Semangat dari Usmar Ismail menjadi tonggak bangkitnya industri film Indonesia yang melibatkan kru dan pemain anak bangsa sendiri.
Melansir jurnal Mewacanakan Film Nasional yang ditulis oleh kritikus film Indonesia, Adrian Jonathan (2017), sosok Usmar Ismail sendiri adalah tokoh bersejarah bagi film Indonesia.
Usmar Ismail adalah orang Indonesia yang pertama kali berani untuk membuat film secara independen di masa pasca kemerdekaan Indonesia.
Pria kelahiran Bukittinggi tersebut mengatakan bahwa pembuatan Darah dan Doa tanpa perhitungan komersial.
Didorong oleh idealismenya, Usmar Ismail ingin mengukuhkan reputasi perfilman yang saat itu mementingkan nilai komersial dibandingkan kualitas.
Baca Juga: Mendirikan Ajang FFI, Ini Jasa Usmar Ismail bagi Perfilman Nasional