3. Sering Dikaitkan dengan Hasil Akhir Film
Sabrina juga menjelaskan fenomena hasil suatu karya yang tidak sesuai ekspetasi masyarakat.
"Kalau film jelek pasti yang paling dicari siapa sutradaranya, itu tantangannya" ungkap Sabrina.
4. Kurangnya Kesetaraan Gender
Sabrina mengaku di Indonesia masih belajar untuk melihat kemampuan sutradara perempuan.
"Kalau kita bicara mungkin industri sama negara masih belajar menyetarakan gender dan lainnya," ungkap Sabrina.
Ia memaparkan beberapa pengalaman yang dialaminya, misalnya agak diragukan, berkomunikasi karena sering dipandang sebelah mata.
"Hal-hal seperti itu jujur aku rasakan, bahkan ketika menjalani posisi sebagai sutradara," ujarnya.
Namun sutradara film Terlalu Tampan itu tak patah semangat, tantangan di atas justru membuatnya ingin lebih meng-upgrade kemampuan dirinya.
"Aku jadi belajar, salah satunya lebih humble dan membuat orang percaya sama keahlian kita," jelas Sabrina.
Perempuan berusia 29 tahun tersebut juga menyampaikan harapannya, yakni menjaga eksosistem agar lebih setara antara perempuan maupun laki-laki.
Nah, itu dia tantangan yang dihadapi Sabrina Rochelle Kalangie sebagai sutradara perempuan di Indonesia.
Tak perlu khawatir, bagi kamu yang ketinggalan acara live Instagram hari ini, Kawan Puan bisa menyaksikan Puan Talks edisi Hari Film Nasional ini melalui laman Youtube dan Facebook Cerita Parapuan ya!
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Ini Cara Puty Puar Berdayakan Para Ibu Lewat Buku
(*)