Salawaku sendiri merupakan film produksi Kamala Films yang memberikan filosofi perjalanan hidup, menceritakan kisah bocah bernama Salawaku yang berusaha mencari keberadaan sang kakak yang terpaksa meninggalkannya.
Melansir Kompas.com, Prita mengatakan bahwa ide pembuatan film bergenre drama tersebut pertama kali tercetus pada November 2014, namun proses shooting baru dimulai pada Juni 2015.
Lewat film tersebut, nama Pritagita Arianegara mulai dikenal masyarakat luas, apalagi saat itu film tersebut juga sudah melanglang ke berbagai festival film internasional.
Bukan itu saja, film perdana yang disutradarainya itu juga berhasil meraih penghargaan tiga Piala Citra pada ajang Festival Film Indonesia 2016.
Salawaku juga masuk ke dalam finalis kategori Best Asian Future Award di Festival Film Internasional Tokyo.
Sebelum berkuliah di Universitas Islam Indonesia, Pritagita yang lahir di Surakarta dibesarkan di Semarang, Jawa Tengah.
Dilihat di laman Facebook miliknya, ia menempuh pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di kota tersebut.
Pada tahun 2019, perempuan yang kini berusia 46 tahun itu akhirnya mendirikan rumah produksi film, yang ia beri nama Titian Bintang Production.
Baca Juga: Mengenal Sosok Ratna Asmara, Sutradara Perempuan Pertama di Indonesia
Pritagita Arianegara juga mendirikan komunitas Titian Laku, sebuah pemutaran alternatif yang memberikan ruang pembelajaran terhadap film-film dari berbagai era.
Namanya kemudian semakin dikenal melalui film Surga di Bawah Langit yang dibintangi oleh Reza Rahadian.
Terbaru, pada tahun 2021 lalu, Prita kembali merilis film, kali ini film pendek, berjudul Laut Bercerita yang merupakan film adaptasi dari novel karya Leila S. Chudori dengan judul yang sama.
Nah, itulah perjalanan karier Pritagita Arianegara, salah satu sosok perempuan yang turut ikut berperan dalam perkembangan industri film Tanah Air. (*)