Parapuan.co - Traveling atau kegiatan liburan ke tempat baru menjadi momen menyenangkan bagi siapa saja.
Namun, perlu perhatian khusus dan persiapan matang jika mengajak traveling anak dengan autisme.
Pasalnya, perilaku anak dengan autisme terkadang sulit ditebak, seperti marah atau menangis tiba-tiba di tempat baru.
Itulah pengalaman nyata yang dirasakan Anisa Dian Paramadatri, ibu dengan anak autisme dan Program Coordinator Yayasan MPATI.
Bagi Anisa, banyak tantangan tersendiri ketika mengajak anak traveling, terlebih ketika harus menggunakan angkutan umum.
Bertepatan dengan Hari Kesadaran Autisme Sedunia 2022, Anisa membagikan tips traveling bareng anak dengan autisme. Yuk, simak!
1. Ketahui tipe autisme anak
Menurut Anisa, setiap anak dengan autisme berbeda. Jadi, penting untuk mengetahui terlebih dahulu tipe autisme anak.
"Anak saya itu rigid. Dia takut dengan sesuatu yang baru, jika ada perubahan jadwal maka dia bisa marah," kata Anisa kepada PARAPUAN, Jumat (1/4/2022).
Baca Juga: Hari Kesadaran Autisme Sedunia: Ini Cerita Orang Tua Anak dengan Autisme dalam Mengelola Stres
Ia melanjutkan, ada pengalaman traveling di mana buah hatinya menangis sepanjang jalan saat naik bus, ketika hendak outbond bersama teman-temannya.
"Saat usia dua tahun dia pernah tiba-tiba marah saat mau diajak pergi naik pesawat, saya bingung kenapa dia marah," imbuhnya.
Jadi, penting untuk mengetahui tipe autisme pada anak untuk menyesuaikan persiapan jelang traveling.
2. Persiapan matang
Persiapan mengajak anak dengan autisme traveling harus matang dan diberi tahukan sejak jauh-jauh hari.
Anisa mengatakan, dirinya harus bilang terus-menerus agar anak mengerti mau pergi ke mana, kapan, naik apa, dan menginap di mana.
"Saya ingin dia mengingat perkataan berulang-ulang itu, agar dia tidak kaget saat mau berangkat traveling," kata Anisa.
Selain itu, persiapan logistik juga harus memadai seperti makanan, mainan, dan keperluan khusus anak dengan autisme.
"Karena anak saya diet dan memiliki pantangan makanan, jadi persiapan harus matang. Mainan juga tidak boleh ketinggalan," imbuhnya.
Baca Juga: Ada Terapi, Ini 4 Tips Merawat Anak dengan Autisme dari Psikolog dan Orang Tua
3. Riset tempat traveling
Selain persiapan matang, kata Anisa, penting untuk mencari informasi seputar tempat traveling yang akan dikunjungi.
Tujuannya untuk memastikan jikalau makanan atau keperluan anak dengan autisme kehabisan sewaktu-waktu.
"Jauh-jauh hari, saya harus mencari tahu restoran dan toko makanan mana yang cocok untuk anak saya," kata Anisa.
Namun, Anisa tetap menyarankan untuk membawa bekal lebih daripada kehabisan dan bingung mencari makanan.
Selain itu, mencari informasi kegiatan yang ramah anak dengan autisme guna menghindari perubahan perilaku tiba-tiba.
Dengan mengantongi informasi sejak awal, orang tua anak dengan autisme akan lebih terbantu saat traveling nantinya.
Nah, itu dia ketiga tips traveling bareng anak dengan autisme ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Ini Arti Autisme Menurut Psikolog
(*)