Biasanya, hal tersebut hanya terjadi pada salah satu dari dua kelenjar bartholin dan pada beberapa kasus kista bartholin berukuran kecil serta tidak menimbulkan rasa sakit.
Namun, jika kista terinfeksi bakteri, maka abses bisa terbentuk dan masalah kesehatan reproduksi perempuan ini akan terasa menyakitkan, bahkan mungkin memerlukan perawatan medis.
Gejala dan penyebab kista bartholin
Bicara mengenai penyebabnya, para ahli kesehatan tidak tahu secara pasti mengapa beberapa perempuan mengalami kista bartholin.
Namun, terdapat beberapa penyebab umum masalah kesehatan organ kewanitaan yang satu ini yakni:
- Cedera, iritasi atau pertumbuhan ekstra kulit di area vulva vagina.
- Klamidia, gonore, atau infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
- Infeksi bakteri seperti Escherichia (E.coli).
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Faktor Risiko Kista Ovarium