Parapuan.co - Kurma menjadi salah satu makanan yang biasa disantap saat jam buka puasa tiba. Namun demikian perhatikan kondisi kurma, jangan asal santap ya, Kawan Puan.
Pasalnya, ada beberapa kurma yang mungkin tampak segar namun sebenarnya tidak layak makan.
Lantas, apa saja tanda-tanda kurma tidak layak makan?
1. Tekstur sangat keras
Mengutip Kompas.com, kurma yang teksturnya sangat keras itu tak layak dimakan.
Memang, kenis kurma kering yang dagingnya sedikit keras memiliki rasa manis.
Akan tetapi bila tekstur kurma terasa sangat keras, alangkah baiknya jangan dimakan.
Menurut Executive Chef Luminor Hotel Pecenongan, Dedi Tjahyadi, tekstur kurma yang semakin mengeras umumnya disebabkan oleh waktu penyimpanan yang sangat lama.
Dedi mengungkap di Indonesia sendiri kurma hanya mampu bertahan hingga tujuh hari jika disimpan di suhu ruang.
Baca Juga: Anti Ribet! Ini 3 Cara Memisahkan Putih dan Kuning Telur dengan Cepat
Ia menjelaskan tekstur kurma yang sangat keras dan tidak layak makan terasa chewy.
"Lebih kering lagi, otomatis dia kayak dodol, chewy-nya hampir kayak keras," ujar Dedi.
2. Muncul bercak
Dilansir dari The Kitchn, kurma yang tak layak santap itu memiliki bercak perubahan warna.
Adapun bercak perubahan warna yang bisa jadi tanda kurma tak layak makan adalah bercak putih.
Bukan hanya bagian luar saja, mungkin dalam kurma juga bisa berjamur.
Mengetahui adanya hal tersebut, alangkah baiknya memastikan kurma dipotong dahulu untuk memastikan apakah masih aman dimakan atau tidak.
3. Dihinggapi serangga
Kurma memiliki rasa yang manis sehingga serangga mungkin tertarik dan hinggap di buah ini.
Tapi, tak hanya pada bagian luar saja, serangga juga bisa masuk ke dalam kurna.
Perlu dicatat bahwa warna serangga di sekitar kurma umumnya serupa dengan buah manis ini.
Kalau sudah dihinggapi serangga sebaiknya kurma jangan dimakan, ya.
Nah, Kawan Puan, perhatikan baik-baik kurma yang akan kamu santap, ya.
Pastikan kurma itu masih layak dimakan sehingga kamu pun dapat gizinya.
Baca Juga: Pentingnya Pemenuhan Kebutuhan Vitamin C pada Anak, Ini Kata Dokter Spesialis
(*)