Sayyida Al Hurra, Ratu Bajak Laut Perempuan yang Ditakuti Eropa

Aulia Firafiroh - Selasa, 5 April 2022
Sayyida Al Hurra
Sayyida Al Hurra Wikipedia

Ia juga merupakan menjadi bajak laut Muslim perempuan pertama di dunia karena tak ingin melupakan jatuhnya Granada dan bersumpah akan membalas kekalahannya, merebut kembali Andalusia dari penjajah.

Meskipun Sayyida tidak bisa menyerang Spanyol dan Portugis secara langsung, ia mampu mendatangkan bahaya pada perdagangan laut dua negara tersebut melalui pembajakan.

Lalu seperti apa sosok Sayyida Al Hura? Simak ulasannya di bawah ini!

Sepak terjang Sayyida Al Hurra sebagai pemimpin perempuan

Menurut Tribunnews.com, Sayyida al-Hurra, yang masih berusia 7 tahun, bersama keluarganya terpaksa melarikan diri ke Maroko dan menetap di Chaouen saat kerajaan Islam Granada di Spanyol ditaklukkan oleh Ferdinand dan Isabella.

Kemudian saat usia Sayyida Al Hurra 16 tahun, ia menikah dengan Sultan al Mandri.

Keduanya sama-sama gigih dalam berperang melawan Portugis.

Namun pada 1515 M, suaminya meninggal dan membuat Sayyida harus menggantikan posisi sang suami sebagai gubernur Tétouan.

Sebagai seorang gubernur perempuan, kepemimpinan Sayyida al-Hurra sungguh mengagumkan.

Baca juga: Hari Kowal, Mengenal Malahayati Si Laksmana Laut Perempuan Pertama

Sumber: tribunnew.com,kompas
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029