Parapuan.co - Belakangan ini, kampanye body positivity hadir bagi para perempuan untuk meningkatkan kecintaan apa adanya pada tubuh.
Kampanye ini lahir dari dampak standar kecantikan yang membuat perempuan kerap kali sulit untuk menampilkan diri apa adanya.
Dengan body positivity, perempuan dapat meningkatkan percaya diri, memperbaiki kesehatan mental, serta kesehatan fisik bagi setiap orang yang mengalami masalah pada citra tubuhnya.
Dalam hal ini, tim riset PARAPUAN melakukan riset perihal sejauh mana perempuan mengetahui dan menerapkan body positivity pada 771 responden perempuan.
Berdasarkan hasil riset, sebagian besar responden memiliki tingkat body positivity yang sedang (51,4%).
Namun, responden yang dengan tingkat body positivity yang rendah (38,7%) masih lebih banyak dibanding yang memiliki tingkat body positivity tinggi (10%).
Bagi para responden tingkat body positivity rendah, mereka cenderung merasa “sering khawatir terkait pendapat orang lain tentang penampilannya” (39,9%) atau lebih karena faktor eksternal.
Sementara responden dengan tingkat body positivity yang sedang dan tinggi, cenderung merasa “sering memikirkan apa yang tidak mereka sukai dari penampilannya” atau lebih ke faktor internal dengan masing-masing persentasenya yaitu 40,9% dan 49,4%.
Isu body positivity kerap diangkat dalam berbagai jenis serial televisi, ini dia di antaranya.
Baca Juga: Inspiratif, 5 Film Ini Punya Tokoh Perempuan dengan Tingkat Body Positivity Tinggi
1. Orange is the New Black
Dalam Life Hacker, serial Orange is the New Black menceritakan Piper Chapman (Taylor Schilling), seorang perempuan berkulit putih kelas menengah harus dipenjara akibat tuduhan narkoba.
Selama berada di penjara, Piper bertemu dengan perempuan dari berbagai tipe tubuh, latar belakang, dan orientasi.
Lewat alur cerita yang disajikan, serial ini menghadirkan perempuan dengan bentuk tubuh yang bermacam-macam.
Adapun kisah menarik dihadirkan oleh karakter Suzanne (Uzo Aduba) dan Tasha 'Taystee' Jefferson (Danielle Brooks), yakni dari latar belakang hidup mereka.
Kawan Puan dapat menyaksikan serial ini di platform streaming Netflix.
2. GLOW
Baca Juga: Sering DIlakukan oleh Keluarga Dekat, Ini Dampak Body Shaming Pada Kesehatan Mental
Serial GLOW sendiri didasarkan pada program gulat tahun 1980-an berjudul The Gorgeous Ladies of Wrestling.
Kisahnya mengikuti sekelompok perempuan dalam dunia gulat dan bertujuan untuk memberikan ruang bagi perempuan di arena pertarungan hiburan.
Serial ini adalah contoh sempurna bahwa perempuan memiliki bermacam-macam bentuk fisik.
Serial GLOW sendiri bisa Kawan Puan tonton di Netflix.
3. Unbreakable Kimmy Schmidt
Serial Unbreakable Kimmy Schmidt sendiri bergenre komedi dan telah berakhir pada Januari 2019 lalu.
Melansir Kompas.com, kisah dalam Unbreakable Kimmy Schmidt berawal dengan sang karakter utama, Kimmy Schmidt (Ellie Kemper) yang menghabiskan masa remajanya di sebuah bunker milik pemimpin sekte Richard Wayne (John Hamm).
Suatu hari, keempat perempuan tersebut berhasil diselamatkan pihak kepolisian.
Kimmy lalu mulai menata kehidupan barunya di luar bunker seorang diri.
Secara mengejutkan, Kimmy memilih meninggalkan kampung halamannya dan tinggal di New York.
Di sana, Kimmy bertemu Lillian Kaushtupper (Carol Kane) yang menawarkannya tempat tinggal.
Lilian memperkenalkan Kimmy pada calon teman sekamarnya, Titus Andromedon (Tituss Burgess), yang akan nantinya akan melakukan berbagai petualangan kocak bersama Kimmy.
Dalam serial ini, karakter Titus dikisahkan bahwa citra tubuh tak pernah menghalanginya untuk meraih mimpi, keinginan, dan kebutuhannya.
4. Shrill
Dalam serial Shrill, dikisahkan Annie Easton (Aidy Bryant) berperan sebagai jurnalis yang berjuang yang ingin mengubah hidupnya.
Sebagaimana dalam Vogue India, Annie berulang kali dipermalukan oleh rekan dan pelatih kebugarannya.
Ia pun mencoba semua trik untuk menurunkan berat badan.
Hal ini pun sama seperti hasil riset PARAPUAN yang menunjukkan bahwa perempuan pernah mengalami body shaming akan melakukan diet ketat sebagai tindakan ekstrem (24,3%).
Selanjutnya, ia akhirnya menyadari bahwa dirinya memiliki kekuatan untuk mencintai dirinya sendiri apa adanya dan tak harus mendengarkan semua orang.
Kamu bisa menonton serial ini di Amazon Prime Video.
Baca Juga: 3 Risiko Jika Memiliki Kesadaran Body Positivity yang Rendah
(*)