"Toxic parenting itu enggak ngefek langsung atau bikin down saat itu juga. Tetapi bisa ketika dia remaja, biasanya ketika umur 12-13 tahun," papar Halimah dalam Podcast Cerita Parapuan.
Dampak toxic parenting biasanya terlihat pada anak remaja. Pada masa transisi tersebut, anak menjadi remaja nakal akibat salah pengasuhan orang tuanya.
Tak cuma itu, Halimah mengaku bahwa ia pernah menjadi korban toxic parenting dari orang tuanya saat masih anak-anak.
"Jadi waktu kecil agak lucu. Ibuku baik banget. Aku tau ibuku mulia sekali tapi mungkin kecapekan karena tahu ayahku adalah tipe yang agak-agak avoided, secara emotionally unavailable," ucap Halimah.
Menurut Halimah, ibunya tak ingin anaknya mengekspresikan emosi di depannya.
Hal itu membuat Halimah tumbuh menjadi anak yang tak mau menunjukkan emosinya.
Akibatnya saat dewasa, Halimah tak bisa menyampaikan pendapatnya pada orang lain.
"Aku sering dibentak kalo menyampaikan sesuatu. Anak yang sering dibentak ketika menyampaikan sesuatu akan tumbuh menjadi anak yang takut berpendapat," ujar perempuan yang pernah menjadi guru ini.
Melalui kontennya di TikTok, Halimah berharap calon orang tua bisa memutus toxic parenting agar anak tumbuh dengan baik.
(*)
Baca Juga: Gentle Parenting, Pola Asuh yang Utamakan Ikatan Orang Tua dan Anak