Parapuan.co - Kawan Puan, berikut ini beberapa berita terpopuler dari kanal Wellness hari ini, Kamis (7/4/2022).
Mulai dari efek kurang tidur menurut ahli.
Hingga tips menghindari klitih saat liburan di Yogyakarta.
1. 7 Efek Kurang Tidur Menurut Pakar, Salah Satunya Tekanan Darah Tinggi
Tidur sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental, kurang tidur dapat menyebabkan kondisimu tidak prima selama jam bangun.
"Kurang tidur memengaruhi setiap organ dalam tubuh," kata Raj Dasgupta, MD, pakar tidur dari American Academy of Sleep Medicine, mengutip Well & Good.
Menurut dr Raj, kurang tidur dapat membuat depresi dan kecemasan lebih buruk, serta memengaruhi memori, ingatan, dan akurasi.
Selain itu, ada berbagai efek tidak tidur cukup yang perlu menjadi perhatian khusus. Yuk, simak ulasannya.
Baca Juga: Jadi Penyebab Ginjal Rusak, Hindari 7 Kebiasaan Buruk Sehari-hari Ini
2. Nyontek Resep Tetanga, Tambahkan 2 Bahan Ini pada Adonan Pisang Goreng Biar Kriuk
Gorengan menjadi salah satu menu yang biasa jadi santapan saat berbuka puasa.
Bak jadi menu wajib masyarakat Indonesia, berbagai jenis gorengan menjadi makanan favorit untuk membatalkan puasa.
Salah satu jenis gorengan yang banyak jadi favorit adalah pisang goreng.
Rasa pisang yang manis berpadu dengan balutan tepung yang manis dan gurih pun cukup memanjakan lidah.
Namun, membuat pisang goreng yang enak dan renyah pun cukup jadi tantangan.
Pasalnya, jika sudah terlalu lama, pisang goreng terkadang menjadi lembek dan tidak kriuk lagi alias kurang krispi.
Nah, Kawan Puan tak perlu lagi khawatir nih.
Baca Juga: 4 Tips Memasak Cepat Kolak Pisang Nangka, Takjil Andalan Buka Puasa
3. 6 Tips Hindari Klitih saat Liburan di Yogyakarta, Hindari Tempat Ini
Baru-baru ini, aksi klitih di Yogyakarta menewaskan ramaja asal Kebumen bernama Dafa Adzin Albasith, yang diduga karena sabetan gir anggota klitih.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada dini hari, saat Dafa bersama teman-tamannya hendak mencari makan sahur.
Sebagai informasi, klitih adalah tindak kekerasan fisik yang umumnya dilakukan anak muda usia 14-19 tahun.
Aksi klitih dilandasi berbagai alasan, mulai dari rekrutmen anggota geng baru atau menunjukkan eksistensi.
Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, aksi klitih tak hanya meresahkan warga Yogyakarta, tapi juga khawatir mengganggu kepercayaan wisatawan.
“Saya sangat menyayangkan klitih masih terjadi di Yogyakarta, karena ini sangat menggangu sekali bagi situasi keamanan masyarakat pada umumnya, tapi lebih khusus bisa merambat (meluas) ke wisatawan karena merasa tidak aman dan nyaman di Yogyakarta,” kata Singgih, mengutip Kompas.com.
Lebih lanjut, Singgih membagikan sejumlah tips bagi wisatawan agar aman dari aksi klitih di Yogyakarta.
Yuk simak!
Baca Juga: Kasus Klitih Marak Terjadi di Yogya, Sri Sultan Hamengkubuwono X Angkat Bicara
(*)