Parapuan.co - Mengasuh anak penuh tantangan, terkadang ada fase atau masalah di mana perkataan anak sangat menyakitkan bagi orang tua.
Anak yang berkata kasar dan menyakitkan tentu bukan termasuk cara orang tua mengajarkan sopan santun kepadanya.
Kata-kata menyakitkan yang diucapkan anak, contohnya:
• “Aku membencimu, ibu! Aku berharap kamu mati!”
• “Ibu adalah orang paling jahat.”
• “Kamu adalah ibu terburuk yang pernah ada!”
• “Aku tidak suka kamu. Kamu lebih baik pergi dari sini.”
Kalimat seperti itu sangat menyakitkan bagi siapa saja yang mendengarnya, terlepas itu diucapkan oleh balita, remaja, atau anak yang lebih besar.
Secara umum, kalimat tersebut diucapkan saat emosi sedang memuncak sehingga anak cenderung mengeluarkan kata kasar.
Baca Juga: Agar Tak Ikut Emosi, Lakukan 3 Cara Ini untuk Redakan Amarah Anak
Sebagai orang tua, sangat mudah untuk menganggap hal ini sebagai serangan pribadi dan keinginan untuk menyerang balik.
Namun, sangat penting bagimu untuk memahami bahwa kata-kata menyakitkan yang diucapkan anak sama sekali bukan tentang dirimu.
Mengambilnya secara pribadi sering menyebabkan reaksi emosional yang besar darimu, yang justru memperkuat perilaku buruk anak.
Padahal, kalimat tersebut sering kali diucapkan akibat kesalahpahaman atau kemauan anak yang tidak dituruti.
Ada cara menghadapi anak yang berkata kasar dan menyakitkan, seperti dilansir dari Empowering Parents. Yuk, simak!
1. Hindari membentak
Menjerit, berteriak, atau meninggikan suara dengan mengatakan sesuatu yang menyakitkan pada anak justru membuat masalah kian runyam.
Wajar bagimu merasa sedih dan marah, tetapi pegang kendali emosionalmu guna mencontohkan cara menyelesaikan masalah dengan bijak.
Usahakan untuk menghindari argumentasi dengan anak saat kondisi emosi sedang memuncak karena sangat rentan memperumit konflik.
Baca Juga: Hindari Mengucapkan 6 Kalimat Ini saat Mendisiplinkan Anak, Apa Saja?
2. Hindari menghukum berlebihan
Hukuman yang berlebihan tidak akan mengajari anak keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola dirinya sendiri secara efektif di masa depan.
Hukuman keras dapat menumbuhkan kebencian terhadapmu sekaligus merenggangkan hubungan orang tua dan anak.
3. Tenangkan diri dan beri waktu
Jaga ekspresi wajah dan tubuhmu senetral mungkin, lalu tenangkan diri dengan melakukan aktivitas lainnya.
Beri waktu untukmu sendiri dan anakmu untuk introspeksi diri, yaitu memikirkan cara menyelesaikan masalah dengan tepat.
Saat emosi sudah mereda, kamu dan anakmu bisa berbicara kembali untuk saling minta maaf sekaligus resolusi konflik.
Tak lupa, jangan lelah untuk mengajarkan anak mengelola amarah dengan sehat agar kata-katanya tidak menyakiti orang lain.
Jadi, itulah beberapa cara menghadapi anak yang berkata kasar dan menyakitkan, ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Tak Perlu Marah, Ini 5 Tips Mengajarkan Anak agar Mau Mendengarkan Orang Tua
Semoga membantu, ya!