Kenali Hipersensitivitas Progesteron, Reaksi Alergi Jelang Menstruasi

Parapuan.co - Hipersensitivitas progesteron (PH) adalah kondisi yang berkaitan dengan siklus menstruasi dan memicu reaksi alergi.

Reaksi terhadap progesteron sendiri sebenarnya jarang terjadi, tapi beberapa perempuan dapat mengalaminya jelang menstruasi.

Progesteron adalah hormon yang berperan penting dalam mengatur siklus ovulasi, menstruasi, membantu implantasi hasil pembuahan, dan mempertahankan kehamilan.

Perempuan dengan PH mungkin memiliki masalah kulit yang memburuk sekitar 3-10 hari sebelum menstruasi.

Gejala

Melansir Verywell Health, gejala PH dimulai sebelum menstruasi dan akan hilang 1-2 hari setelah menstruasi dimulai.

Reaksi gejala PH umumnya adalah gatal-gatal dan ruam kulit. Ruam kulit yang terlihat dengan PH meliputi:

• Eksim, suatu kondisi kulit yang menyebabkan ruam merah yang gatal.

• Biduran, benjolan yang muncul di permukaan kulit.

Baca Juga: Mengenal Progesteron, Hormon untuk Perkembangan Seksual bagi Perempuan

• Gatal yang berulang pada bagian tubuh yang sama.

• Gatal yang muncul di tangan dan lengan.

• Angioedema, pembengkakan yang terjadi di bawah kulit.

Gejala setiap orang dengan PH akan berbeda, terkadang polanya pun tidak tentu pada setiap menstruasi.

Penyebab

Penyebab PH tidak diketahui, tapi peneliti berpikir itu mungkin terkait dengan pengendalian kelahiran hormonal.

Selain itu, penyebab kondisi ini mungkin berkaitan dengan suplemen yang mengandung progosteron.

Paparan ini dapat menyebabkan sensitisasi terhadap hormon, yang memicu tubuh lebih sensitif terhadap alergen.

Apabila kondisi terus berulang setiap menstruasi dan mengganggu aktivitas, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter kandungan.

Dokter kandungan akan mendiagnosis kondisimu dan mungkin merekomendasikan perawatan atau pengobatan yang sesuai.

Jadi, itulah penjelasan singkat tentang hipersensitivitas progesteron atau reaksi alergi jelang menstruasi ya, Kawan Puan.

Baca Juga: 4 Jenis Alergi Kulit Paling Umum, dari Dermatitis Kontak hingga Eksim

(*)