Parapuan.co - Standar kecantikan di masyarakat berdampak negatif pada perempuan.
Banyak perempuan kesulitan untuk menampilkan diri apa adanya dan tak puas akan tubuhnya karena dianggap tidak sesuai dengan standar kecantikan di masyarakat.
Untuk itu, kampanye body positivity hadir untuk mendobrak standar kecantikan yang ada.
Kampanye body positivity menanamkan pola pikir positif kepada setiap orang bahwa mereka perlu memiliki pandangan yang baik terhadap tubuhnya.
Kampanye ini diharapkan menggiring banyak perempuan menjadi lebih percaya diri dan menerima bentuk tubuhnya.
Berdasarkan riset PARAPUAN mengenai body positivity terhadap 771 responden berusia 18-36 tahun, sebanyak 51,4% responden memiliki tingkat body positivity sedang.
Sayangnya, responden dengan tingkat body positivity rendah (38,7%) masih lebih banyak dibanding yang memiliki tingkat body positivity tinggi (10%).
Responden dengan tingkat body positivity yang rendah cenderung merasa khawatir dengan penilaian orang lain.
Bisa dibilang, sebanyak 39,9% responden merasa kurang puas dengan dirinya karena faktor eksternal.
Baca Juga: Ada Tya Ariestya hingga IU, Ini Dia 5 Artis yang Pernah Jalani Diet Ketat
Sementara responden dengan tingkat body positivity yang sedang dan tinggi, cenderung merasa 'Sering memikirkan apa yang tidak mereka sukai dari penampilannya' atau lebih ke faktor internal dengan masing-masing persentasenya yaitu 40,9 persen dan 49,4 persen.
Berbicara soal body positivity, dunia sinema Indonesia turut menggaungkan kampanye ini dengan mengangkatnya dalam film.
Melansir berbagai sumber, berikut film Indonesia yang bertema body positivity.
1. Imperfect : Karier, Cinta, dan Timbangan
Disutradarai Ernest Prakarsa dan diadaptasi dari buku karya Meira Anastasia, Imperfect mengisahkan tentang body shaming.
Dilansir dari Kompas.com, Imperfect mengisahkan Rara (Jessica Mila) yang bertubuh gemuk, kulit sawo matang dengan rambut keriting tebal.
Kemudian, ia punya seorang adik bernama Lulu (Yasmin Safira) yang fisiknya sangat berbeda.
Rara kerap mengalami body shaming di lingkungan sekitarnya, bahkan body shaming tersebut ia dapatkan dari sang ibu.
Baca Juga: Punya Pesan Kuat, 5 Drama Korea Ini Angkat Tema Soal Body Positivity
Akibat cemoohan tersebut, Rara kecil hati dan menempuh segala cara agar mendapatkan bentuk tubuh ideal.
Beruntungnya Rara punya kekasih bernama Dika (Reza Rahadian) yang menerima Rara apa adanya.
Bisa disaksikan di Netflix, film ini diperankan juga oleh Karina Nadila, Clara Bernadeth, Kiky Saputri, Dion Wiyoko, Shareefa Daanish, Karina Suwandi, Diah Permatasari, Deevina Aurel, Ardith Erwanda, dan banyak lagi.
2. Terlalu Tampan
Film Terlalu Tampan diadaptasi dari webtoon berjudul serupa. Terlalu Tampan merupakan film drama komedi yang rilis pada Januari 2019 lalu.
Digarap oleh sutradara Sabrina Rochelle Kalangie dari Visinema Pictures, Terlalu Tampan dapat disaksikan kembali dilayanan streaming Iflix.
Film Terlalu Tampan berkisah tentang Mas Kulin (Ari Irham), remaja laki-laki yang terlahir dengan ketampanan di atas rata-rata sehingga membuat hidupnya tidak tenang.
Baca Juga: 5 Selebritas Perempuan Indonesia yang Aktif Gaungkan Body Positivity
Hal tersebut tentu membuat orang tua dan kakaknya, Mas Okis (Tara Budiman) khawatir.
Mereka ingin Kulin memiliki kenangan manis bersama teman-teman sebelum ia lulus SMA.
Mas Okis dibantu orangtuanya, kemudian menyusun sebuah rencana yang akhirnya mampu membuat Kulin bersedia masuk ke sekolah reguler.
Kehawatiran Kulin pun terjadi! Ketika ketampanannya terekspos, sekolah pun segera menjadi gaduh.
Di tengah ketampanannya yang selalu jadi biang masalah, Kulin bertemu dengan Rere (Rachel Amanda) dan Kibo, dua teman yang tetap melihat Kulin apa adanya.
Deretan aktor dan aktris pemeran film ini ialah Nikita Willy, Rachel Amanda, Calvin Jeremy dan Tara Budiman.
3. Cinta Itu Buta
Film Cinta Itu Buta merupakan adaptasi dari film Filipina berjudul Kita Kita dan mengusung genre drama komedi.
Baca Juga: 5 Drama Korea Ini Punya Tokoh Perempuan dengan Tingkat Body Positivity Tinggi
Melansir Tribunnews, Diah (Shandy Aulia) adalah perempuan yang bekerja di Desa Gamcheon, Kota Busan, Korea Selatan.
Dia berpacaran dengan seorang fotografer bernama Jun-Ho (Chae In Woo).
Jun-Ho merupakan warga asli Korea, bahkan mereka telah bertunangan.
Diah kemudian menemukan kenyataan pahit. Ternyata, Diah menemukan tunangannya Jun-Ho berselingkuh dengan Sandra (Gemilang Shinatria).
Tidak hanya gagal jelang pernikahan, Diah juga mengalami gangguan penglihatan.
Diah kemudian bertemu dengan Nik (Dodit Mulyanto), tetangga sebelah Diah.
Di tengah usaha Diah melupakan rasa sakitnya ditinggal oleh Jun-Ho, kehadiran Nik mulai mengubah Diah.
Diah menemukan hal yang selama ini tak pernah ia temukan dalam cintanya.
Dengan gaya Nik yang sederhana dan logat Jawanya yang kental, Diah perlahan melupakan rasa sakitnya.
Sayangnya, Jun-Ho muncul kembali di tengah Diah dan Nik. Gawatnya lagi, Diah saat itu tak dapat melihat juga belum tahu seperti apa wajah Nik.
Kesetiaan Diah diuji dalam film tersebut, Kawan Puan. Kalimat cinta tidak memandang fisik benarkah dilakukan oleh Diah?
(*)
Baca Juga: Daftar Nominasi Baeksang Arts Awards 58 Tahun 2022, Siapa Saja?