Seperti kondisi kesehatan anak hingga pemahaman mereka terkait puasa.
Nah inilah alasan mengapa orang tua perlu menjelaskan pada anak hal-hal terkait Ramadan dan puasa, bahkan jauh sebelumnya.
Berikan pemahaman yang mudah dimengerti dan diterima oleh anak.
"Kalau misal anak merengek seperti jam 2 minta putus puasa, balik lagi disadarkan pada makna puasa," tambah Dina.
Tak hanya itu Dina juga menambahkan bahwa dalam mengajarkan anak berpuasa hindari untuk memberikan ancaman yang membuat mereka takut.
"Jadi kalau anak merengek (minta batal puasa), berikan dukungan ke dia bukan dengan iming-iming," katanya.
Artinya Kawan Puan bisa memberikan semangat pada anak bahwa mereka bisa menyelesaikan puasa hingga akhir.
Dengan memberikan dukungan, anak akan merasa tertantang.
Ketika anak telah berhasil menyelesaikan puasa, jangan lupa untuk memberi apresiasi.
"Apresiasi ini membuat anak menjadi terbumbung dan termotivasi lagi," jelasnya.
Kawan Puan tidak perlu memberikan hadiah pada anak sebagai bentuk apresiasi.
Dina menyarankan untuk memberikan afirmasi positif yang dapat membuat anak semakin bersemangat untuk berpuasa.
Tidak harus sehari penuh, Kawan Puan bisa mengajarkan anak berpuasa secara bertahap.
Seperti puasa hingga jam 12, kemudian jam 3, dan lama-kelamaan akan menjadi puasa penuh.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Ini 3 Cara Mengajarkan Anak Puasa Pertama Kali
(*)