“Ke aku sering (dapat DM). Kadang ada yang curhat aku kena pelecehan, aku harus ke mana? Kalau harus dilaporin harus mempersiapkan apa?” terang Marsya.
Dari sana ketiganya berinisiatif untuk memulai sebuah gerakan bertajuk sama dengan judul lagu mereka yaitu (Not) Public Property.
“Makanya itu dia yang bikin kita dapat ide untuk gerakan not public property. Karena para korban kekerasan itu masih enggak tahu apa yang harus dilakukan terlebih dahulu.”
“Karena kebanyakan dari mereka masih merasa takut untuk bercerita dan merasa hal itu (kekerasan dan pelecehan seksual) merupakan aib,” terang vokalis dan gitaris VoB satu ini.
Cara mendukung sesama perempuan ala VoB
Selain menciptakan gerakan (Not) Public Property, anggota Voice of Baceprot ini juga membagikan cara ala mereka dalam mendukung sesama perempuan.
Menurut VoB, cara pertama yang bisa kita lakukan adalah menjadi pendengar yang baik bagi sesama perempuan.
“Sesederhana kita mau dengar cerita, mulai dari yang terdekat. Misalnya aku dengerin Widi, Widi dengerin Sitti, Widi dengerin aku,” ujar Marsya.
Baca Juga: Sitti VoB Sering Dapatkan Body Shaming, Menurut Riset Media Sosial Pengaruhi Hal Ini
Pasalnya dengan menjadi pendengar yang baik, perempuan bisa merasa aman dan tidak sendirian.
“Karena dengan didengerin aja tuh perempuan bisa merasa terobati. Misalnya Widia atau Sitti, ya mereka sebenarnya cuma butuh didengarkan,” tambahnya.
Lebih lanjut Marsya menambahkan bahwa dengan mendengarkan, kita juga bisa membantu melegakan perasaan perempuan yang mungkin selama ini ia pendam sendiri.
“Dengan didengarkan aja mereka bisa merasa…udah nih udah keluar (lega),” tutupnya.
Kawan Puan, itulah berbagai cara Voice of Baceprot dalam mendukung sesama perempuan.
Yuk kita ikuti jejak Marsya, Widi dan Sitti VoB tersebut agar tercipta ruang aman bagi perempuan karena #KamuDidengar! (*)