Parapuan.co - Setiap hubungan suami istri tentu punya tantangannya masing-masing.
Salah satu hal yang dialami oleh sebagian orang adalah mempunyai pasangan yang memiiiki anxiety issue atau anxiety disorder.
Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan yang tak mudah untuk dijalani dalam hubungan suami istri.
Pasalnya, tak jarang anxiety atau gangguan kecemasan yang dialami pasangan ini justru terasa seperti orang ketiga dalam hubungan.
Bagaimana tidak, anxiety yang dialami pasangan membuatnya menjadi pribadi yang penuh keraguan dan kebingungan.
Kendati demikian, bukan berarti menjalani hubungan pernikahan dengan seseorang yang memiliki anxiety menjadi mustahil dapat berjalan harmonis.
Hal penting untuk menghadapinya adalah dengan mendidik diri sendiri untuk membantu meredakan banyak ketegangan di dalam hubungan.
Dilansir dari laman Pink Villa, simak tiga cara mendukung pasangan yang memiliki anxiety.
1. Bicarakan mengenai kondisi tersebut
Baca Juga: Cara Mengatasi Kecemasan dan Sexual Anxiety saat Melakukan Hubungan Suami Istri
Seperti kita ketahui, komunikasi menjadi kunci dalam hubungan suami istri, termasuk mengenai kondisi pasangan yang memiliki anxiety.
Namun, di sisi lain mungkin pasangan enggan mengungkapkan anxiety yang dimilikinya.
Sementara, jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut, justru akan terasa menyakitkan bagi pasangan.
Untuk itu, bicarakan dengan pasangan dan tanyakan bentuk dukungan seperti apa yang mereka butuhkan.
Misalnya, sebagian orang lebih suka menerima nasihat, sementara sebagian lain hanya ingin perasaan mereka diakui.
Dengan mengomunikasikan hal ini pada pasangan, satu sama lain dapat memahami apa yang disukai dan yang tidak disukai.
2. Mengelola reaksi
Ketika pasangan menceritakan kekhawatirannya dalam konteks hubungan pernikahan, mungkin kita tersulut untuk menanggapinya secara pribadi dan menjadi jengkel.
Baca Juga: Berikut 4 Hal yang Ternyata Menjadi Pemicu Anxiety, Apa Saja?
Anxiety kerap diintepretasikan sebagai keegoisan, penolakan, atau upaya untuk menarik diri, tetapi cobalah untuk tidak melakukannya.
Jika mulai kesal dengan anxiety yang dialami pasangan, coba mundurlah selangkah dan tanyakan pada diri sendiri mengapa bereaksi seperti ini.
Cara ini akan membantu kita memahami diri sendiri dan mencegah kita bereaksi negatif terhadap pasangan.
Dengan kata lain, kita perlu mengubah respons yang kurang mengenakkan ini menjadi sesuatu yang lebih berempati.
3. Buat mereka merasa aman
Kekhawatiran terbesar dari mereka yang mengalami kecemasan adalah saat mereka tidak dapat dicintai hanya karena mereka punya anxiety.
Untuk itu, coba beri tahu mereka sesering dan semudah mungkin, "Kita menghadapi ini bersama-sama, dan aku tidak akan pergi ke mana pun."
Pada dasarnya, anxiety yang dialami pasangan seharusnya bukanlah suatu hal yang dapat membuat hubungan menjadi berantakan.
Justru, anxiety yang dialami dapat membuat satu sama lain menjadi lebih saling memahami dan mencintai.
Untuk itu, yakini bahwa kecemasan mereka adalah bagian dari diri pasangan.
Di samping itu, kita sebagai pasangan juga harus menjaga kesehatan mental diri sendiri dengan belajar tentang kecemasan atau mencari perawatan dari terapis yang berkualifikasi.
Dengan begitu, hubungan suami istri dapat tumbuh lebih kuat dan lebih menyenangkan.
Baca Juga: 4 Cara Mengontrol Gangguan Kecemasan, Salah Satunya Menulis Jurnal
(*)