Parapuan.co - Kawan Puan mungkin sudah banyak mengetahui dan mendengar kampanye terkait body positivity.
Akan tetapi, masih banyak perempuan yang memiliki kesadaran body positivity rendah oleh sebab faktor diri sendiri maupun lingkungan.
Hasil riset PARAPUAN yang dilakukan terhadap 771 audiens perempuan menunjukkan bahwa ada dua faktor utama terbesar yang memengaruhi citra diri seorang perempuan.
Faktor yang pertama adalah internal atau diri sendiri (51,2%) dan eksternal seperti keluarga, teman, pasangan, dan lain-lain (39,4%).
Lalu, bagaimana dua faktor tersebut memengaruhi citra diri seorang perempuan?
Menurut Dina Aulina, M.Psi, Psikolog, berikut penjelasan terkait pengaruh dua faktor tersebut terhadap perempuan.
Faktor eksternal
Menurut Dina, ada faktor eksternal yang memengaruhi perempuan mengkritik citra tubuhnya.
Faktor eksternal ini meliputi keluarga, lingkungan sosial, dan media sosial.
Baca Juga: Menurut Riset Diri Sendiri Menjadi Pengkritik Fisik Paling Besar, Mengapa?
Keluarga menjadi salah satu pemicu mengapa seseorang bisa mengkritik dirinya sendiri.
Terlebih jika Kawan Puan misalnya tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terbiasa melakukan labeling terkait fisik.
Salah satu contoh labeling ini dapat berupa panggilan berdasarkan sebutan fisik.
"Hal itu akan memberi label pada fisik anak yang membuatnya tidak nyaman. Sehingga ketika terkena paparan (labeling dari keluarga) itu bisa tertanam," tambahnya.
Sementara alasan lain mengapa Kawan Puan kerap mengkritik diri sendiri adalah adanya pengaruh lingkungan sosial.
"Omongan dari lingkungan sosial (labeling) akhirnya akan menyebabkan self talk negatif," terangnya.
Ketika seseorang melakukan self talk negatif, maka ia akan cenderung memiliki value atau nilai diri yang rendah.
Faktor Intenal
Kemudian, faktor internal juga menjadi penyebab lain mengapa perempuan kerap mengkritik dirinya sendiri.
"Penyebab utamanya adalah si kontrol di kita sendiri sebenarnya," katanya.
Dina menjelaskan bahwa ketika seseorang memiliki self esteem yang baik, mereka tidak akan dengan mudah mendengarkan komentar negatif yang diberikan orang lain.
"Jadi kalau kita punya self esteem yang bagus mau dikatain apa ya sudah. Asal kalau kita punya kontrol diri dan harga diri yang udah kuat," terang Dina.
Sebaliknya, jika Kawan Puan kurang memiliki self esteem yang baik, kamu akan dengan mudah melihat tubuh sendiri dengan buruk.
Kawan Puan, perlu kamu ingat bahwa setiap perempuan diciptakan unik dengan ciri khasnya masing-masing.
Kamu tak perlu takut menampilkan potensi terbaik dari diri kamu, sebab suara kamu lebih kencang dan #KamuDidengar lebih dari komentar buruk di luar sana.
Baca Juga: 3 Risiko Jika Memiliki Kesadaran Body Positivity yang Rendah
(*)