Kamu Didengar, Niluh Djelantik dan Erika Retnowati Suarakan Pemberdayaan Perempuan di Kongres Parapuan Nusantara

Maharani Kusuma Daruwati - Rabu, 20 April 2022
Kongres Parapuan Nusantara tentang Parapuan dan Pemberdayaan
Kongres Parapuan Nusantara tentang Parapuan dan Pemberdayaan Dok. Parapuan

Parapuan.co - Pemberdayaan perempuan adalah salah satu cara untuk kita bisa mendukung agar perempuan bisa mencapai potensi optimalnya dalam perannya pada pembangunan nasional, dan pada akhirnya memberikan sumbangsih terbaik bagi kemajuan Indonesia.  

Di era global saat ini, suatu negara dikategorikan sebagai negara maju jika peduli dan memberikan akses luas terhadap pemberdayaan perempuan, demi mencapai kesetaraan perempuan.

Tujuan pemberdayaan perempuan, sejatinya, ialah membangun kesadaran perempuan agar terwujud kesetaraan sehingga kita mampu mengembangkan potensi diri, berpartisipasi dalam pembangunan.

Perempuan harus menyadari bahwa kita kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidup yang setara dengan kaum laki-laki.

Pemberdayaan perempuan adalah kunci dari kenaikan pendapatan nasional suatu bangsa, yang akan menentukan kemajuan negara.

Untuk itu, Kawan Puan pun perlu mengembangkan diri hingga bisa jadi perempuan berdaya.

Lebih lanjut tentang pemberdayaan perempuan, kamu bisa mengikuti acara menarik terkait hal itu dalam Kongres Parapuan Nusantara.

Kongres Parapuan Nusantara merpakan acara yang digelar dalam rangka ulang tahun pertama PARAPUAN.

Mengusung campign #KamuDidengar, di Kongres Parapuan Nusantara ini Kawan Puan bisa turut serta dalam acara ini dan membahas seputar kesetaraan, harapan, kebebasan, hingga pemberdayaan perempuan.

Baca Juga: #KamuDidengar di Kongres Parapuan Nusantara, Ini 4 Tema Besarnya!

Kongres Parapuan Nusantara tentang Parapuan & Pemberdayaan Perempuan ini akan digelar pada Jumat, 22 April 2022.

Acara ini dilaksankan secara virtual pada pukul 13.30 WIB.

Dalam acara ini PARAPUAN akan menghadirkan tokoh perempuan berdaya yang dapat menjadi panutan kaum hawa.

Pembicara dalam Kongres Parapuan Nusantara tentang Parapuan & Pemberdayaan tersebut adalah Niluh Djelantik dan Erika Retnowati.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cerita Parapuan (@cerita_parapuan)

Niluh Djelantik merupakan founder and creative director dari Niluh Djelanik.

Ia merupakan perempuan Indonesia yang dikenal sebagai seorang perancang sepatu.

Karya-karya berupa desain sepatu yang dibuatnya dan telah dipatenkan pada 2008 itu pun telah banyak digunakan oleh pesohor kelas dunia.

Prestasinya pun tak perlu diragukan lagi, pasalnya, Niluh pernah meraih penghargaan Best Fashion Brand & Designer dari The Yak Award 2010.

Baca Juga: 5 Artis Indonesia Ini Vokal soal Isu Pemberdayaan Perempuan, Siapa Saja?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cerita Parapuan (@cerita_parapuan)

Sedangkan Erika Retnowati merupakan Kepala Badan Pengatur BPH Migas.

Erika adalah perempuan pertama yang berhasil menduduki jabatan elite tersebut.

Dari sekian banyaknya yang mendaftar, Erika menjadi satu-satunya perempuan yang terpilih dari total 18 orang, yang kemudian diseleksi lagi melalui uji fit and proper. 

Sebelum menjabat sebagai Kepala BPH Migas, Erika ialah Kepala Biro Keuangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak tahun 2015.

Erika juga pernah meniti karier di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKB) dan memegang sejumlah posisi.

Mulai dari Deputi Pengawasan pada tahun 1985 sampai 1988, Deputi Pengawasan BUMN dan BUMD BPKP pada tahun 1992 sampai 2001, dan Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian BPKP pada tahun 2000 sampai 2015.

Nah, menarik bukan Kawan Puan?

Jika kamu tertarik untuk mengikuti acara ini kamu bisa langsung mendaftarkan dirimu melalui http://bit.ly/ParapuanDanPemberdayaan.

Yuk, tunggu apa lagi? Segera daftarkan dirimu dan ajak teman, sahabat, serta keluargamu ikut andil dalam langkah besar ini!

Baca Juga: Sosok Erika Retnowati, Perempuan Pertama yang Menjabat sebagai Kepala BPH Migas

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Mengapa Film dari Kisah Nyata Menarik Perhatian Penonton? Ini 6 Alasannya