Berbagai Pemicu Stres ada Orang Tua Tunggal, Salah Satunya Keuangan

Anna Maria Anggita - Sabtu, 23 April 2022
Pemicu stres pada orang tua tunggal
Pemicu stres pada orang tua tunggal staticnak1983

2. Pengaturan hak asuh bersama 

Meskipun berpisah atau karena penyebab lainnya, orang tua tunggal harus tetap berbagi hak asuh dengan keluarga lainnya.

Tentunya pengaturan hak asuh ini menjadi hal yang sulit, sebab perlu mengatur waktu lebih.

Di samping itu juga tanggung jawab pengasuhan anak itu juga harus seimbang.

3. Stres emosional

Dalam kasus di mana orang tua memiliki hak asuh penuh atau tidak ada orang tua bersama, maka orang tua tunggal sering kali memikul tanggung jawab penuh untuk membesarkan anak-anak mereka.

Kondisi ini dapat menyebabkan stres emosional dan menjadi tantangan tersendiri saat mengasuh anak sendirian.

Namun, tantangan single parent tak hanya pada pengasuhan anak, pasalnya mungkin ada masalah pribadi lain yang harus ditangani tanpa dukungan pasangan.

Baca Juga: Catat! Ini 5 Tips Menjadi Kartini Masa Kini dari Segi Kesehatan Mental

4. Masalah keuangan 

Bukan hanya pengasuhan anak saja yang menjadi tanggungan para orang tua tunggal, tapi keuangan rumah tangga juga menjadi masalah.

Masalah keuangan pada orang tua tunggal ini berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis.

Bahkan dapat meningkatkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Perlu dipahami jika orang tua tidak mampu mengatasi stres yang disebabkan oleh pola asuh tunggal, mereka berisiko mengalami kelelahan.

Kondisi yang dialami single parent dapat menyebabkan peningkatan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan fisik.

Di sisi lain orang tua yang mengalami kelelahan juga dapat berjuang dengan kesepian atau masalah hubungan.

Kawan Puan, itulah berbagai pemicu stres pada orang tua tunggal yang perlu diketahui.

Kalau sudah terjadi kondisi di atas maka jangan ragu untuk mendapat konseling dari tenaga profesional demi menjaga kesehatan mental. (*)

Baca Juga: Transisi Kehidupan Menjadi Ayah Tunggal, Apa Saja yang Dipersiapkan?

Sumber: Very Well Mind
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?